UJUNGJARI,TAKALAR,-Usai menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah titik di kota Takalar, puluhan warga Desa Kale Ko’mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara bersama sejumlah mahasiswa mendatangi kantor BRI cabang Takalar.

Kedatangan mahasiswa di Cabang BRI tersebut menuntut pihak BPN Takalar memutuskan kontrak pembayaran lahan bendungan Pammukkulu karena dinilai administrasi dan birokrasi pembayaran berbelit belit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

” Kami menuntut BPN Takalar memutuskan kontrak kerjasama pembayaran lahan warga terdampak Bendungan Pammukkulu dengan BRI, selain karena administrasi yang berbelit belit dan sangat prosedural sehingga mengakibatkan warga kesulitan melakukan proses pencairan,” Kata Asman Syah Putra, koordinator aksi, Selasa (8/10/2019).

Ditempat yang sama, perwakilan masyarakat Desa Kale Ko’ mara yang merupakan warga terdampak bendungan Pammukkulu juga meminta agar terbelit belitnya administrasi pembayaran lahan pembangunan bendungan Pammukkulu bisa lebih dipermudah dan harga pembelian lahan ditingkatkan sehingga kesejahteraan masyarakat dapat dirasakan.

“Ke depannya kami tidak mau lagi dipersulit terkait pencairan uang pembayaran lahan, kami selaku warga korban Pammukulu sangat kesal karena harga lahan hanya Rp.3.500/meter olehnya itu Kami minta harga lahan dinaikkan,” Kata Parawansa.

Setelah sempat berorasi beberapa saat lamanya, pihak BRI mengajak para pendemo untuk audens dan berjanji untuk memberikan uang untuk masyarakat yang masih tertahan di bank rakyat Indonesia tanpa administrasi yang berbelit belit. (Ari Irawan)