Site icon Ujung Jari

Prihatin Tiga Wartawan Dapat Perlakuan Keras, Ini yang Dilakukan Aliansi Jurnalis Sinjai 

SINJAI, UJUNGJARI.COM — Puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Sinjai melakukan unjukrasa di depan kantor Kepolisian Resort (Polres) Sinjai di Jl Bhayangkara, Kabupaten Sinjai, Kamis (26/9/2018) siang.

Aksi tersebut merupakan respon terhadap perlakuan oknum aparat Kepolisian kepada beberapa jurnalis yang sedang meliput aksi mahasiswa di depan kantor DPRD Sulsel pada Selasa (24/9/2019) lalu.

Beberapa pernyataan sikap Aliansi Jurnalis Sinjai ini disuarakan di antaranya, meminta agar kasus pemukulan wartawan di Makassar diproses dan diusut tuntas, mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolrestabes Makasaar, hentikan tindakan kekerasan terhadap jurnalis, meminta Kapolres Sinjai memberi jaminan keamanan terhadap jurnalis yang bertugas khususnya di Sinjai. 

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Aliansi Jurnalis Sinjai Suparman Warium mengataka aksi yang dilakukan ini merupakan bentuk solidaritas atas sesama profesi yang mendapat tindakan kekerasan. Menurutnya bahwa untuk menghidupkan demokrasi maka kebebasan Pers harus ditegakkan. Profesi jurnalis seharusnya mendapat jaminan keamanan sesuai amanat UU Nomor 40 tahun 1999.

“Ini adalah aksi solidaritas kami sebagai sesama profesi wartawan atas tindak kekerasan oknum Polisi terhadap tiga wartawan yang sedang melakukan peliputan di Makassar, Dalam aksi ini kami juga meminta agar pelaku kekerasan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku,” tandas Suparman.

Para peserta aksi ini secara bergantian menyuarakan tuntutan dan meminta Kapolres Sinjai menanggapi dan memberikan jaminan keamanan bagi wartawan khususnya di Kabupaten Sinjai.

Mendengar seruan para awak media ini, Kapolres Sinjai AKBP Sebril Sesa berjanji akan menjaga sinergitas terhadap profesi wartawan khususnya yang bertugas di Kabupaten Sinjai.

“Tentunya kami ingin agar sinergitas kita tetap terbangun sebagai mitra dalam pemberitaan. Kalau di Sinjai sendiri, saya jamin teman-teman tak akan mendapat kekerasan dari aparat Kepolisian,” kata Sebril Sesa. (didink)

Exit mobile version