Site icon Ujung Jari

Warga Na’na Buat Jalan Pintas untuk Anak Sekolah

 

BULUKUMBA, UJUNGJARI – Daerah terpencil Bagian Barat Bulukumba, kelurahan Na’na Kecamatan Kindang seperti luput dari perhatian pemerintah.

Gimana tidak, sejak Indonesia merdeka, jalanan ke daerah Na’na belum pernah dilirik pemerintah untuk perbaikan jalan.

Daerah ujung bagian barat Bulukumba perbatasan Bantaeng yang merupakan daerah pegunungan itu, berpedudukkan dua ratus KK, berinisiatif kerja bakti dengan cara gotong royong membuat jalan pintas menggunakan alat seadanya, seperti cangkul,skop dan linggis.

Dalam waktu 2 minggu warga sudah mengerjakan kurang lebih dari 100 meter.

Hal tersebut dilakukan warga untuk memudahkan anak sekolah Demi menimbah ilmu.

“Kita lakukan kerja bakti membuat jalan pintas dari Na,na ke lingkungan sengkaan itu untuk memudahkan dan mendekatkan anak sekolah jalan kaki.”ungkap Hamzah warga Na,na inisiator kerja bakti perintisan jalan pintas itu, Jumat.(20/9/2019)

“Sebab jika tidak membuat jalan pintas, anak sekolah selama ini berjalan kaki sepanjang 7 Km.

Hal tersebut dilakukan juga sebagai krikitikan kepada pemerintah, bahwa selama ini pemangku kekuasaan hanya janji janji palsu yang sampai hari ini belum ada terealisasi.

Semoga dengan langkah yang kami ambil, pemerintah bisa malu, bahwa kami capek di janji pemerintah dan kami sebagai warga yang puluhan tahun terbiasa menderita, bisa membuat jalan dengan cara manual dan gotong royong.”cetusnya

Lanjutnya, kalau pemerintah Bulukumba masih menganggap kami sebagai warganya, setidaknya mengambil tindakan secepatnya untuk membantu warga Na’na.

Ia juga membeberkan, selama puluhan tahun belum pernah merasakan namanya jalanan aspal, cuman di janji janji terus oleh pemerintah akan di bikinkan jalanan aspal.

Padahal, kata dia, jika jalanan baik dari kelurahan ke Na,na, bisa meningkatkan perekonomian rakyat.

“Kami disini kesulitan membawah hasil bumi ke kota, karna jarak tempuhnya jauh, dimana lagi jalanan susah, sehingga terkadang di musim hujan harus berjalan kaki jika hendak membawah hasil bumi di jual di kota.”Bebernya. (*)

Exit mobile version