ikut bergabung

Mahasiswa PLS FIP UNM Bantu Pemberantasan Buta Aksara, Ini Harapan Dua Camat


Camat Dua Bocoe, Andi Muaslam dan para penilik kecamatan saat menyambut mahasiswa PLS FIP UNM yang akan melaksanakan program pemberantasan buta aksara di wilayahnya.

Sulsel

Mahasiswa PLS FIP UNM Bantu Pemberantasan Buta Aksara, Ini Harapan Dua Camat

BONE, BKM — Rombongan tutor pendidikan keaksaraan mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) FIP UNM resmi diterima di kecamatan Ajangale dan kecamatan Dua Boccoe, kabupaten Bone, Rabu (18/9/2019) sore lalu.

Rombongan mahasiswa PLS ini diterima Camat Ajangale dan Camat Dua Boccoe di aula kantor kecamatan Ajangale dan Dua Boccoe.

Selain disambut camat masing-masing, rombongan tutor juga disambut para kepala desa yang menjadi sasaran program. Termasuk para penilik di tiap kecamatan.

Camat Ajangale Andi Mappangara yang menerima rombongan di wilayahnya mengatakan bahwa pemerintah kecamatan dan dan desa sangat mendukung kegiatan pemberantasan buta aksara ini.

Untuk itu, Mappangara mengajak seluruh tokoh-tokoh masyarakat Kecamatan Ajangale untuk ikut terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini.

Di tempat lain, Camat Dua Boccoe, Andi Muaslam mengatakan bahwa sebenarnya ia merasa malu mendapatkan kenyataan bahwa masih banyak warga di Kabupaten Bone khususnya di wilayahnya yang masih buta akasara.

“Di kabupaten ini lahir banyak tokoh nasional. Sementara masih banyak yang buta aksara. Kami tidak akan tinggal diam dan akan mendukung percepatan pemberantasan buta aksara di kabupaten Bone sampai tahun 2020 seperti harapan dari Bapak Bupati Bone,” katanya.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak pada pihak UNM khusunya jurusan PLS FIP UNM yang telah datang ke wilayah kami membantu percepatan pemberantasan buta aksara,” tambah Muaslam.

Baca Juga :   Gelar Demo, Pemuda Marbo Dukung Langkah Bupati Takalar Tutup Minimarket

Usai penyambutan, mahasiswa langsung dijemput kepala desa dan aparat desa sesuai lokasi masing-masing.

Sesampainya di lokasi, mahasiswa langsung ditempatkan pada posko-posko yang sudah disiapkan oleh kepala desa.

Mawaddah salah seorang mahasiswa PLS yang bertugas di Desa Lempangeng mengaku sangat senang karena disambut baik oleh kepala desa dan masyarakat.

Demikian pula pengakuan Dian salah satu mahasiswa PLS yang bertugas di desa Manciri. “Kami sangat senang bertugas di desa Manciri karena masyarakat di sini menyambut kami dengan sangat ramah dan masyarakatnya humoris,” kata Dian. (rls)

dibaca : 43



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top