MAKASSAR, UJUNGJARI.COM –Kementerian Pertanian (Kementan) RI pamerkan kinerja melalui Pameran Foto dan Forum Gruop Discussion (FGD). Kegiatan yang bertema ‘Membangun Ketahanan Pangan dari Timur Imdonesia’ ini berlangsung di Nipah Mal, Sabtu (14/9).
Staf Khusus Bidang Kebijakan Kementan, Sukriansyah S Latief mengatakan pameran ini bisa menjadi media publikasi kinerja Kementan selama lima tahun ini.
Dimana kenerhasilan kinerja yang selama ini ditunjukkan Kementan, masih jarang terkespos.
“Kegiatan ini memperlihatkan kinerja Kementan selama lima tahun terakhir. Jarang memang terekspos kerja kita, jadi dengan ini, kita bisa memperlihatkan hasil kerja,” kata Sukriansyah.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pun mengatakan, dari pameran foto yang ditampilkan, memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang apa saja yang telah dilakukan Kemantan di sulsel.
Hal ini tentu juga memberikan inspirasi, bahwa Sullsel juga bisa melahirkan generasi unggul kedepan.
Andi Sudirman juga membeberkan, beberapa keberhasilan Kementan di Sulsel antara lain biodiesel yang diterapkan di pertanian Sulsel.
Ada juga konversi sawit menjadi bahan bakar. Dan tentu yang paling menarik adalah hadirnya alat dan mesin pertanian (Alsintan) modern di Sulsel.
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, petani Sulsel kini sudah semakin dimudahkan dengan hadirnya Alsintan modern yang diprogramkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Penggunaan Alsintan oleh petani yang sejak kurang lebih dua tahun terakhir, begitu bermanfaat.
“Jadi kalau kita diatas pesawat, banyak kita lihat di sawah-sawah, petani menggunakan Alsintan. Artinya barangnya dipakai, dan ini bermanfaat,” katanya.
Ia menjelaskan, sejak Kementan memperkenalkan kepada para petani, hasil pertanian semakin meningkat.
Para petani juga semakin dimanja karena alatnya yang lebih lengkap, seperti kultivator atau alat pengaduk dan penghancur gumpalan tanah serta mesin penggiling gabah.
Ia menambahkan, jika petani sebelumnya kesulitan saat padinya dalam kondisi terendam air, maka dengan hadirnya berbagai peralatan pertanian modern ini, akan membuat masalah itu bisa diselesaikan.
“Jadi jika biasanya padi petani terendam air maka sulit untuk mengambil. Namun sekarang sudah bisa diatasi dan hanya butuh satu atau dua hari,” ucapnya.
Sementara Ketua Panita, Habibi Latief mengatakan, ada 60 foto yang dipamerkan dalam acara yang bekerjasama dengan Fajar ini.
Persiapan pengumpulan fotonya sendiri sudah sejak sebulan lalu, yang diambil dari dokumentasi Tim Kementan dan dari beberapa wartawan.
Kegiatan ini berlangsung hingga Minggu (15/9). Dimana selain pameran foto, ada juga FGD terkait membangun ketahanan pangan.
“Untuk FGD dari pemerintahan Sulsel. Tujuan untuk memberi motivasi, khususnya ke dinas-dinas yang langsung berkoordinasi ke Kementan untuk bekerja lebih baik lagi,” tutupnya. (**)