Site icon Ujung Jari

Mahasiswa Demo Perusda HCGM Bela Karyawan yang Tak Terima Gaji

 

GOWA, UJUNGJARI.COM — Sekitar belasan orang mahasiswa yang menamai dirinya Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) datang ke kantor Perusda Holding Company Gowa Mandiri (HCGM) Kamis (12/9/2019) pukul 12.30 Wita.

Kantor BUMD milik Pemkab Gowa yang terletak di Jl Habibu Kulle, Sungguminasa tepat di sebelah timur Museum Istana Balla Lompoa ini didatangi para mahasiswa dan membakar ban depan kantor Perusda.

Para mahasiswa yang didominasi anak lakilaki ini membawa sejumlah plakat dan spanduk bertuliskan kalimat protes bahkan sempat membakar sebuah ban besar di depan kantor. Aksi mahasiswa ini pun sempat dihalau oleh petugas Kepolisian yang telah berjaga-jaga di lokasi. Karena tak dibiarkan membakar ban dengan alasan bisa berdampak adanya kebakaran kabel listrik di atasnya serta kendaraan mobil yang terparkir di jalan dan perkantoran di sekitar Perusda sehingga petugas meminta mahasiswa memadamkan api ban. Namun mahasiswa keberatan dan akhirnya sempat terjadi aksi dorong mendorong.

Orasi mahasiswa berhenti ketika Plt Direktur Utama Perusda HCGM Mappasomba tiba di kantornya dan meminta perwakilan lima orang mahasiswa serta lima orang karyawan yang protes. Para perwakilan ini diterima di ruang rapat Perusda HCGM oleh Plt Dirut didampingi Direktur Keuangan serta managemen Perusda termasuk juga Kapolsek Somba Opu Kompol Syafei Rivai. Sementara di bagian luar kantor Perusda sejunlah personil Kepolisian dari Polsek dan Polres Gowa mendampingi para mahasiswa yang menunggu di luar.

Pertemuan pihak perwakilan karyawan dan mahasiswa dengan direksi berjalan alot sebab perwakilan karyawan enggan menerima komitmen dan penjelasan pihak direksi yang menyatakan penggajian karyawan di Perusda memang hingga kini belum stabil disebabkan sejumlah bidang usaha Perusda tidak berjalan.

Dalam orasi mahasiswa yang dilakukan jendral lapangan Nurul Imam Rahman, ada 4 poin tuntutan yang dilayangkan yakni membayarkan segera gaji karyawan, meminta Bupati Gowa bertanggungjawab, tangkap koruptor di Perusda HCGM dan menuntut status karyawan diperjelas.

“Kami duga kuat Perusda HCGM melakukan tindakan yang sangat merugikan karyawan yakni tidak terpenuhinya hak gaji atau upah karyawan. Ini merupakan tindakan melawan hukum melangar ketentuan UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah No 78 tahun 2015 tentang pengupahan. Kami menganggap ada konspirasi dan korupsi berjamaah pada unsur pimpinan Perusda mengingat setiap tahun Pemkab Gowa mengucur BUMD ini anggaran betupa bantuan dana hibah dari APBD Gowa,” beber Nurul Imam Rahman.

Menyikapi demo ini, Plt Dirut Perusda HCGM Mappasomba kepada media disela menerima pendemo menjelaskan bahwa saat ini keuangan Perusda memang sedang tidak stabil.

Sejak tahun 2015 usaha produksi dari lima bidan usaha milik Perusda hanya dua usaha yang berjalan itupun tidak maksimal yakni Usaha Jasa Konstruksi (Jaskon) sektor pertambangan dan Perusahaan Daerah Karya bidang Percetakan. Sedang tiga anak perusahaan lainnya yakni Perdagangan Umum yang bergerak di bidang usaha taksi, Agribisnis dan Usaha Peternakan tidak berjalan lagi.

“Semua karyawan tau jika kondisi keuangan Perusda ini sedang tidak memungkinkan. Jadi kalau mahasiswa berteriak bahwa di sini ada korupsi maka dimana mau ambil uang untuk dikorupsi sementara pendapatan yang masuk dari tambang dan percetakan itulah yang dibayarkan untuk gaji karyawan. Jadi salah juga kalau mereka katakan ada karyawan sudah 18 bulan tidak terima gaji. Sejak saya masuk diperbantukan memimpin Perusda ini awal Januari 2018 kemarin saya mulai membenahi dan mengklarifikasi kenapa karyawan tidak terima gaji sebab itulah keluhan mendasar mereka sejak saya masuk. Setelah saya benahi, maka alhamdulillah kami bisa membayarkan gaji karyawan 8 bulan,” ungkap Mappasomba yang juga menjabat sebagai Asisten II Bidang Kesra Pemkab Gowa.

Dijelaskan Mappasomba masalah terbesar Perusda adalah gaji karyawan yang sudah tertunggak sejak 18 bulan lalu dan itu termasuk ketika masih zaman kepemimpinan Dirut lama yakni Haruna Rahim.

“Jadi begitu saya ditunjuk oleh pak Bupati Gowa untuk membenahi Perusda pada Januari 2018 lalu lalu saya pun membenahinya. Kami pun sudah menanamkan komitmen dengan para karyawan untuk memprioritas gaji mereka yang terkatung-katung. Dan kami melakukan sistem bagi bahwa 60 persen pendapatan perusahaan itu dibayarkan untuk gaji karyawan dan 40 persen untuk perusahaan. Kita akan upayakan bayarkan gaji karyawan dan itu sudah ada dalam perjanjian. Saat saya masuk saya sudah bayarkan gaji 8 bulan plus THR mereka. Jangankan karyawan kami saja jajaran direksi tidak ada yang menerima gaji,” tandas Mappasomba.

Mappasomba juga menjelaskan jika selama dia melakukan pembenahan managemen Perusda HCGM ini ternyata ada sejumlah karyawan menikmati gaji namun tidak punya pekerjaan. Ironis kan, kata Mappasomba tidak bekerja tapi mau juga digaji full seperti karyawan aktif lainnya.

“Saya tidak tau jelas apa niat karyawan yang melakukan protes ini sebab mereka tau kondisi riskan perusda, tau penyakit perusahaan,” tandas Mappasomba lagi. (saribulan)

Exit mobile version