MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Sejumlah pedagang di Pasar Niaga Daya (PND) mengeluhkan tumpukan sampah di dalam pasar Daya. Saking penuhnya, tumpukan sampah meluber dan berserakan hingga keluar dari bak kontainer.
Akibatnya, beberapa pedagang atau pemilik lods tutup. Yang disebabkan bau sampah menyengat dari lokasi kontainer. Parahnya lagi, beberapa warga dikabarkan sakit, akibat bau sampah yang menyengat beberapa hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah tiga hari sampah menumpuk. Bahkan sampah tersebut berserakan hingga beberapa meter dari titik kontainer. Beberapa lods tutup gara-gara bau sampah, pengunjung sepih. Bahkan sudah ada beberapa warga yang sakit,” kata H Kadir salah satu pedagang yang berjualan di sekitar tempat pembuangan sampah PND.
“Barusanpi begini Pak, biasanya setiap hari petugas kebersihan rajin datang mengambil sampah. Saya juga tidak tahu kenapa bisa seperti ini, padahal kami aktif bayar iuran sampah,” keluh H Kadir sembari memperlihatkan tumpukan sampah yang berada di samping lods-nya, Minggu siang tadi.
Kadir berharap, tumpukan sampah di PND harus segera diatasi. Sebab kalau dibiarkan seperti itu, akan berdampak luas ke warga pasar Daya lainnya.
“Pengelola Pasar Niaga Daya mestinya bertanggungjawab, dan harus segera mengatasi persoalan sampah di pasar ini. Sebab kami pedagang yang dirugikan,” harapnya.
Senada dengan Kadir, H Kurdass, penjual ayam potong di PND juga menyesalkan sampah yang menumpuk di dalam pasar. Harusnya, pengelola pasar dalam hal ini Kantor Unit Pasar Daya, memperhatikan kondisi atau lingkungan pasar termasuk persoalan sampah.
“Iya sudah tiga hari sampah di kontainer menumpuk. Cobami kita lihat langsung, bukan lagi menumpuk, tapi sudah tumpah dan berserakan di lokasi pembuangan. Barusannya begini, padahal sebelumnya setiap hari petugas kebersihan datang mengambil sampah kontainer,” kata Owner Bakso Dass kepada ujungjari.com, siang tadi.
“Memang sejak Pak Sirajuddin menjabat Kepala Pasar Daya, tidak ada yang beres. Pasar terbengkalai dan tidak terurus. Sangat beda dengan kepala-kepala pasar sebelumnya, lingkungan pasar bersih dan tertata dengan baik. Pedagang dan pengelola bersinergi memperbaiki lingkungan pasar,” tutur H Kurdass.
“Dulu pengelola dan pedagang pasar aktif kerja bakti sekali seminggu. Sekarang ini sudah tidak pernah, semua cuek dan tidak mau pusing dengan kondisi pasar,” ketusnya.
Sementara itu Kepala Unit Pasar Daya, Sirajuddin Patappe, yang dikonfirmasi terkait hal tersebut, via Watshaap (Chating WA) tidak dijawab. Namun terbaca. Dan dihubungi beberapa kali via telepon WA juga tidak diangkat. (drw)