GOWA, UJUNGJARI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa ikut berupaya dalam mendukung pengendalian inflasi agar lebih optimal sehingga ekspektasi inflasi sesuai apa yang menjadi harapan bersama.
Salah satu yang dilakukan yakni dengan menggelar talkshow bertajuk Optimalisasi Peran Insfrastruktur dalam Peningkatan Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Ekonomi Daerah di gedung D’Bollo, Kamis (29/8/2019).
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Gowa Mappasomba yang hadir mewakili Bupati Gowa mengatakan, pertemuan ini merupakan proses pengendalian inflasi daerah. Hal ini termasuk dalam salah satu tugas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gowa yang telah diatur dalam keputusan presiden nomor 23 Tahun 2017 tentang Tim pengendalian inflasi nasional dan keputusan menteri dalam negeri.
“Peningkatan kontribusi sektor pertanian memang adalah langkah kongkrit yang harus kita dilakukan dalam menekan laju inflasi. Talkshow ini kita gelar dengan melibatkan seluruh pihak untuk membahas langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menunjang peningkatan kontribusi sektor pertanian,” kata Mappasomba.
Menurutnya, tiga kunci utama dalam mengendalikan inflasi, hal ini pula yang dibahas dalam Rakornas tahun 2019. Pertama, mengoptimalkan pembangunan infrastruktur pertanian dan logistik dengan bersinergi antar pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Kedua, meningkatkan inovasi program pengendalian inflasi. Antara lain, melalui pengembangan model kerjasama perdagangan antara daerah.
Ketiga, memperluas penggunaan teknologi informasi secara terintegritas seiring dengan masih terbukanya ruang inovasi dalam model bisnis dan model kerjasama antar daerah.
“Termasuk pula dalam hal ini memperkuat sinergi kebijakan dan meningkatkan ketersediaan pasokan dan menjaga kelancaran distribusi pangan,” harapnya.
Sementara, dosen Pertanian Unhas Prof Munir menyebutkan, sejumlah kiat-kiat yang perlu dilakukan dalam mengembangkan peningkatan sektor pertanian antara lain.
Pertama, mengoptimalkan infrastruktur irigasi pada up land area. Seperti embung, irigasi bertekanan (sprinkler dan tetes) dan in door farming (hydroponic, aedroponic serta minaponic). Kedua, memperhatikan infrastruktur penyiapan lahan, mulai dari jalan desa, mesin-mesin pertanian dan alat pertanian lainnya.
“Jalan tani dan lahan juga menjadi hal utama yang harus dioptimalkan agar hasil pertanian kita dapat meningkat,” ujarnya.
Prof Munir mengatakan, hal lainnya yang harus didorong yakni memperhatikan kualitas bibit yang akan dibagikan kepada para kelompok tani. Termasuk pula sarana-sarana pertaniannya.
Kepala Dinas Pertanian Gowa Sugeng Priyanto mengatakan, dalam rangka mendorong terpenuhinya peningkatan hasil pertanian pihaknya ikut meningkatkan infrastruktur pasca panen seperti mesin panen, gudang, silo dan rumah kemasan pasca panen. (saribulan)