BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI menetapkan Kabupaten Bulukumba sebagai lokasi program Perhutanan Sosial Nusantara yang diberi nama “Jelajah Pesona Bulukumba”.
Program ini dibuat untuk mendorong percepatan dampak ekonomi perhutanan sosial dimana pihak Kementerian LHK menciptakan inovasi Pelayanan Percepatan Ijin dan proses Kolaborasi Kreasi (Ko-Kreasi) untuk menciptakan sinergi antara pembangunan daerah dan perhutanan sosial.
Dalam program Jelajah Pesona Bulukumba ini, selain penerbitan ijin pengelolaan perhutanan, program ini diawali dengan menyelenggarakan serangkaian workshop kreatif yang pesertanya berasal dari Kelompok Tani Hutan (KTH), Karang Taruna desa dan PKK Desa, serta beberapa organisasi kemasyarakatan lainnya.
Untuk pelaksanaan Workshop Kementerian LHK bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bulukumba dan menggandeng Komunitas Sabtu Keren sebagai organizer.
Workshop berlangsung selama dua hari di Hotel Agri, Jumat-Sabtu 23-24 Agustus 2019.
Menurut Ketua Komunitas Sabtu Keren, Awal Irsyad, Workshop dibagi dalam beberapa kelas dengan jumlah peserta setiap kelas maksimal 25 orang.
Hari pertama workshop terdiri dari tiga kelas secara bersamaan, pertama adalah Wirausaha Pengembangan Produk Branding dan Pemasaran Produk. Kedua Fotografi Produk, dan Perempuan, Kepemimpinan dan Kesejahteraan Keluarga.
“Selain workshop panitia juga memanfaatkan halaman belakang Hotel Agri sebagai lokasi expo atau pameran produk wirausaha muda, produk perhutanan sosial, dan lapak baca serta pementasan dari beberapa grup musik anak muda,” ungkap Boim sapaan akrab Awal Irsyad.
Hari kedua, Sabtu 24 Agustus, lanjut Boim, kelas workshop yang dilaksanakan terdiri dari Desain Produk, Pemanfaatan Teknologi Drone untuk Analisis Data dan Informasi, Pendamping Perhutanan Sosial, dan Kelas Sinergitas Perhutanan Sosial dalam Pembangunan Daerah.
Di Kelas Perhutanan Sosial dan Pembangunan Daerah, Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto menjadi narasumber bersama dengan Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial KLHK, Erna Rosdiana, serta pemerhati hutan Sulawesi Selatan Dr Affandi Agusman.
Pesertanya dari lintas Organisasi Perangkat Daerah, para Camat, Kepala Desa, Kapolsek, Danramil, Babinsa yang menjadi wilayah perhutanan sosial.
“Diharapkan perhutanan sosial ini dapat didukung oleh lintas sektor, dimana kelompok masyarakat yang akan mendapatkan legalitas perhutanan sosial tidak hanya mendapatkan akses mengelola hutan, namun aspek sosial, pendidikan, kesehatan dan hak administrasi kependudukannya akan menjadi perhatian bersama untuk dipenuhi oleh OPD terkait,” pinta Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Misbawati A Wawo.
Selain workshop, Jelajah Pesona Bulukumba ini juga mengagendakan sesi Seminar pada hari Minggu 25 Agustus 2019. Tema Seminar dibagi dalam 3 sesi yaitu sesi Inspirasi dengan narasumber, Rusman (Kopi Kahayya), Alfian (Pembuat Perahu Pinisi), Indiz Esa Rutepar (pengelola Dego-Dego Bira), Sri Koko (petani Organik) dan Rahim (pengelola Madu).
Usai tema Inspirasi, seminar dilanjutkan dengan tema Inovasi yang menghadirkan narasumber, Ayib Budiman dari Rumah Sanur Bali.
Setelah itu dilanjutkan dengan tema Imagine yang akan menghadirkan Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Bulukumba dan Dirjen Perhutanan Sosial sekaligus melaunching Rumah Ko-Kreasi Perhutanan Sosial 4.0, dimana beberapa KTH akan mendapatkan SK Izin Pengelolaan Hutan dari Kementerian LHK. (Muh Amin)