MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Startup (perusahaan rintisan) kini bukan lagi nama yang asing didengar telinga masyarakat. Wajar saja, mengingat perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini menjadi salah satu faktor pendorong semakin banyaknya startup yang ada di Indonesia.

Karenanya, Grab sebagai everyday superapp terkemuka di Asia Tenggara, senantiasa turut serta membangun ekosistem startup berbasis teknologi di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjaring Sumber Daya Manusia (SDM) bertalenta di bidangnya.

Muh. Rahmatullah menjadi salah satu yang beruntung bergabung dengan Grab. Pria yang merantau dari Soppeng, Sulawesi Selatan tersebut sekarang bekerja sebagai Software Engineer Kudo di Grab R&D Center, yang menjadi perusahaan Decacorn satu-satunya di Asia Tenggara.

Grab Indonesia juga baru-baru ini menjadi unicorn kelima di Indonesia dengan rencana membangun kantor pusat kedua di Jakarta.

“Sebagai salah satu yang berkontribusi untuk perusahaan Decacorn di Asia Tenggara, saya sangat bangga dengan apa yang kita kembangkan di Research & Development Center Grab Indonesia. Kami bekerja dengan tim dari berbagai negara dan terus berbagi pengalaman untuk meningkatkan produk dan jasa,” kata Rahmatullah.

“Kultur kerja keras yang ada di perusahaan, mendorong kami untuk terus menciptakan inovasi dan teknologi terdepan, sehingga fokus kepada semua pengguna Grab dari konsumen sampai ke mitra pengemudi. Semua komponen ini merupakan bagian penting dari kehidupan para Grabbers (julukan karyawan Grab). Oleh sebab itu, kami akan terus menciptakan teknologi bagi kebaikan kita semua,” lanjutnya.

Lulusan Universitas Hasanuddin ini punya sejumlah tips khusus bagi kamu yang tertarik ingin bekerja di startup teknologi. Apa saja? Berikut kiat-kiatnya.

• Berpartisipasi di Komunitas Teknologi

Kiat pertama yang bisa dilakukan adalah memberanikan diri untuk bergabung dengan komunitas teknologi. Salah satu aktivitas yang membantu Rahmatullah meniti karirnya sebagai seorang Mobile Software Engineer adalah berpartisipasi di komunitas programming Indonesia Android Kejar.

Rahmatullah juga menjadi menjadi Lead dari Developer Student Clubs, program google bagi mahasiswa untuk memecahkan masalah sekitar melalui teknologi.

Atas prestasi ini, dia akhirnya menjadi salah satu fasilitator di universitasnya untuk komunitas tersebut.

“Selain itu, ikuti juga berbagai workshop dan training untuk mahasiswa guna meningkatkan pengetahuan web development dan mobile,” katanya.

• Maksimalkan Pengalaman dengan Magang

Rahmatullah mengenang saat dirinya lulus dari Universitas Hasanuddin, dia mencari pengalaman dengan melamar jadi intern programmer di Kudo, salah satu anak perusahaan Grab.

Meski statusnya masih sebagai fresh graduate, Rahmatullah dipercayakan mendapat tugas untuk membantu meningkatkan fitur-fitur dan code-base a plikasi Kudo.

Berkat kerja kerasnya, dia mendapatkan tawaran menjadi Android Software Engineer sebelum masa magangnya berakhir di Kudo.

• Terus Belajar

Walau sudah menjadi Mobile Software Engineer di Grab, Rahmatullah terus memperdalam ilmunya, baik menggunakan fasilitas training internal, maupun yang ada di internet seperti Dicoding Academy di Indonesia atau Coursera yang berbasis di Amerika Serikat.

“Saya juga terus belajar data structures d an algorithm s erta tools-tools baru yang dapat menunjang pekerjaan saya,” tandas Rahmatullah.

• Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan

Menurut Rahmatullah, jika passion kamu adalah programming , teruslah belajar dan jangan pernah berpikir tidak bisa, apalagi menyerah.

“Ada banyak situs-situs web atau video di YouTube yang bisa membantu,” katanya. Dan yang penting juga, bagikan pengalaman dan pengetahuan kepada yang lain. Sambil membantu orang lain, tambahnya, pasti kita juga akan belajar dari mereka.

Kontribusi Rahmatullah dan banyak talenta lainnya untuk membangun ekosistem startup di Indonesia, juga turut mendorong Grab sebagai layanan dengan jangkauan terluas di Asia Tenggara di 338 kota yang tersebar di 8 negara dengan lebih dari 152 juta unduhan aplikasi, termasuk Indonesia tempat Grab beroperasi di 224 kota dari Sabang hingga Merauke.

Berdasarkan hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, Grab telah berkontribusi sebesar 48,9 triliun rupiah bagi perekonomian Indonesia.

Selain transportasi, bisnis layanan pesan-antar makanan GrabFood juga berkembang pesat di Indonesia, beroperasi di 178 kota di Indonesia dengan volume pengiriman tumbuh hampir 10 kali lipat pada tahun 2018. (rls)