PANGKEP, UJUNGJARI — Ketidakpuasan pemilik lahan pembangunan jalur rel kereta api di Pangkep kembali ditunjukkan melalui aksi demo di Jalan poros Pangkep – Makassar dan Kantor DPRD Pangkep, Selasa (14/8) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengunjuk rasa yang diperkirakan berjumlah ratusan warga bersama Mahasiswa asal Pangkep ini, kembali berteriak dan belum mau menerima penentuan harga yang ditetapkan Tim Appresial.

Koordinator lapangan dari Forum Masyarakat Pangkep Bersatu terus meneriakkan bahwa pemilik lahan tidak boleh membiarkan penetapan harga yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

“Tim Appresial mempermainkan harga lahan. Bahkan kami berani menyatakan ada kong kali kong dalam penentuan harga lahan. Saya berharap masyarakat Pangkep terus melakukan perlawanan dalsm memperjuangkan hak-haknya,” teriak Korlap tersebut .

Warga Desa Kabba Kecamatan Minasa Te’ne H Ramli Mashud menyatakan ada permainan harga dibalik penetapan yang dilakukan pihak berwenang.

“Kami bukan menolak pembangunan jalur rel kereta api. Tetapi harus transparan dalam penentuan harga lahan yang sebenarnya. Tim yang menetapkan harga sama sekali tidak pernah lebih awal melakukan sosialisasi tentang penentuan harga. Semoga masalah cepat ada jalan keluarnya, ” pungkas Ramli.

Pernyataan serupa juga dilontarkan H Mustakim warga Pattalassang Kecamatan Labakkang. Kedatangan warga pemilik lahan untuk memperjuangkan kesesuaian harga dengan kondisi lahan.

“Penetapan harga dari Tim Appresial tidak sesuai dengan harga sebenarnya. Padahal luas lahan saya yang masuk dalam proyek pembangunan jalur rel kereta api seluas 20 are. Pokoknya saya tidak setuju dengan harga yang ditetapkan Tim Appresial, ” ucap Mustakim. (udi)

Keterangan gambar: Suasana demo pemilik lahan yang menolak penetapan harga yang ditetapkan Tim Appresial