MAKASSAR, UJUNGJARI-Pengacara nasional Muhammad Ismak yang disebut-sebut akan ikut dalam kontestasi Pemilihan Walikota Makassar 2020 mendatang mengaku siap benahi kesemrawutan kota.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebagai pengacara dan kurator saya terbiasa membenahi masalah pelik,”ungkap Ismak yang memegang lisensi kurator dan spesialis pengacara kepailitan perusahaan itu.
Menurut Ismak, Makassar tidak hanya harus didekati dengan pendekatan infrastruktur semata dan pertumbuhan ekonomi. Tapi juga ada pendekatan budaya, tata ruang yang berdimensi humanis dan layak huni, sosiologis, pelayanan yang memberi akses kesempatan kepada semua warga untuk berdaya.
“Infrastruktur sudah maju dan pertumbuhan ekonomi bagus, tetapi itu tidak harus membuat kota ini jadi tampak semerawut,” jelas Muhammad Ismak.
Pengamat politik Unibos, Arief Wicaksono menganggap, mengelola kota sebesar dan sekompleks Makassar itu tidak mudah.
“Apalagi beberapa tahun belakangan ini amburadul segala sesuatunya, mulai dari hulu hingga ke hilir, mulai dari regulasi hingga ke soal eksekusi, semuanya tidak teratur, tumpang tindih, dan menimbulkan kesan selama ini Makassar dikelola secara serampangan.”ungkap Arief.
Untuk itu menurut Arief, dibutuhkan speed (kecepatan), stamina (ketahanan) dan strength (kekuatan) – 3S, dari seorang figur calon pemimpin yang punya visi kedepan yang jelas dan membumi. (#)