GOWA, UJUNGJARI.COM — Teori Framing adalah sebuah teori yang mengemas informasi tentang suatu peristiwa dengan misi pembentukan opini atau menggiring persepsi publik terhadap sebuah persitiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Teori Framing ini sangat tepat diketahui jajaran personil Kepolisian agar wawasannya makin bertambah dalam menjalankan tugas-tugasnya selaku pengamanan.
Karena teori ini sangat penting maka Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga merasa perlu menjadikan sebagai wawasan penyempurna bagi personilnya.
Usai apel pagi Jumat (9/8/2019) Kapolres Gowa Shinto Silitonga memanfaatkan waktu luang untuk mengedukasi personilnya dengan teori framing ini.
Dengan mengajak personil melantai di pelataran mako Polres, Shinto pun menjabarkan apa itu teori framing.
“Teori framing merupakan teori yang mengemas informasi tentang suatu peristiwa dengan misi pembentukan opini atau menggiring persepsi publik terhadap sebuah peristiwa,” papar Shinto.
Shinto mengatakan, teori framing ini perlu diketahui dan dipahami oleh setiap personil, mengingat hal ini erat kaitannya dengan kegiatan Kepolisian yang dikelola melalui manajemen media.
“Saat ini, kegiatan Kepolisian terus mendapat sorotan media dengan beragam framing yang dapat diciptakan, baik bersifat positif maupun negatif. Oleh karena itu, teori ini harus diketahui dan dipahami oleh personil, guna dapat mencegah timbulnya frame negatif yang dapat diciptakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tandas Shinto.
Guna makin mempermantap pemahaman personilnya, Kapolres Shinto bahkan menganalogikan langsung contoh peristiwa yang dapat menimbulkan frame negatif.
“Jika suatu peristiwa tidak dikelola dengan baik, maka pasti akan timbul frame negatif. Untuk itu, manajemen media punya peranan penting dalam pembentukan frame positif,” katanya.
Kapolres Gowa pun berharap, edukasi tentang teori framing ini dapat menambah pengetahuan personil, khususnya dalam pembentukan framing untuk opini positif tentang Polres Gowa. (saribulan)