MAKASSAR, UJUNGJARI— Kementerian Sosial dibantu Dinas Sosial Kabupaten Bone menggela Rapat Koordinasi (arakor) dan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kelurahan Bajoe Kecamatan Taneteriatang Timur Kabupaten Bone, Rabu 7 Agustus 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rakor dan bimtek ini dihadiri agen dan pendamping, koordinator teknis, Kabid Bidang PFM sebagai supervisor program.

Agenda Rakor adalah Sosilasisasi Manager Suplayer, Bimbingan teknis, adminstrasi laporan agen dan pendamping guna mengetahui berapa jumlah Keluarga Penerimah Manfaat (KPM) yang telah melakukan transaksi dan jumlah KPM yang gagal transaksi masalah-masalah yang terjadi di lapangan selama penyaluran bansos BPNT.

Menurur Koordinator Tekhnis Akhirudin Hasdah, S.Sos mengatakan, banyak masalah yang terjadi di lapangan dalam penyaluran bansos BPNT baik kualitas beras, waktu, harga dan administrasi. Juga masalah gagal transaksi KPM, yang tidak sesuai dengan prinsip 6T dan masalah kartu dan mesin EDC.

“Laporan pendamping dan agen, diharapkan kedepan teman-teman pendamping program dan agen dapat bersinergis untuk membenahi sistem dengan mengacu kepada pedum dan juknis bansos pangan Program BPNT,” ungkapnya.

Moderator Rakor Ir. Jajuli sebagai Pendamping program Kecamatan Taneteriatang Timur mengatakan agen, pendamping program dan korteks harus komunikatif dan sinergis untuk menyusukseskan program bansos BPNT di Kabupaten Bone.

Mengedepankan prinsip 6T yaitu tepat sasaran, tepat kualitas, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan tepat administrasi.yaitu tepat sasaran, tepat kualitas, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan tepat administrasi.

Supervisor, Drs. H. Faisal, M.Si yang juga Kabid PFM Dinas Sosial Kab. Bone mengatakan, ke depan penyaluran bangsos BPNT harus satu pintu oleh Manager Suplayer dengan suplayer dari pengusaha lokal kabupaten dan bulog.

Rakor dan bimtek ini di hadiri dari Himbara (Himpunan Bank Rakyat) dari Mandiri ibu yaya dan pak Amar. (*)