Penerimaan CPDB SMPN 1 Marbo Diduga Sarat Pungli

UJUNGJARI, TAKALAR-Meski proses belajar mengajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Kabupaten Takalar telah berlangsung, namun tak sedikit sekolah yang melaksanakan proses penerimaan calon peserta didik baru (CPBD) beberapa waktu lalu, diduga telah melakukan praktek pungutan liar.

Dugaan pungli tersebut terjadi di SMPN 1 Mangngarabombang. Calon siswa dibebani uang pembelian baju batik dan alat peraga lainnya.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan pembelian baju siswa siswi dilakukan oleh pihak sekolah secara bervariasi.

“Siswa laki-laki membayar Rp 350.000. Sedangkan untuk siswa perempuan membayar Rp. 420.000 dengan jumlah CPDB sebanyak 320 siswa,” kata beberapa siswa saat dikonfirmasi di Sekolahnya, Kamis (1/8/2019).

Sementara, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2018 sekolah yang dibiayai atau menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dilarang melakukan pemungutan untuk CPDB kepada orang tua siswa.

“Apapun alasannya tidak boleh pihak Sekolah melakukan pungutan penerimaan siswa baru di Sekolah karena ada dana BOS apalagi terkait pembelian baju batik dan lambang-lambang Sekolah,”kata Daeng Sese salah satu keluarga siswa saat dikonfirmasi, (31/7).

Secara terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Mangarabombang, Heni yang dikonfirmasi menampik tudingan itu dengan alasan dirinya baru menjabat sebagai Kepala Sekolah dan tidak tahu menahu adanya biaya pembelian pakaian sekolah yang dilakukan pihak sekolah saat proses penerimaan calon peserta didik baru berjalan.

” Mungkin tidak ada wewenangku pak untuk menjawab tentang adanya pungli, karena saya belum ada waktu itu tapi kita boleh klarifikasi sama guru yang jadi panitia disini. Karena saya tahu juga batas dan kapasitas saya disini,” tamlpik Heni (Ari Irawan)