MAROS,UJUNGJARI–Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Regional Sulawesi Selatan menggelar kegiatan Sekolah Lingkungan untuk memberikan kesadaran tentang masalah sampak plastik dan kebersihan lingkungan kepada siswa SMPN 6 Moncongloe.
Fasilitator KOPHI RegionalSulsel Ghina mengapresiasinya siswa SMPN 6 Moncongloe, sangat antusias mengikuti kegiatan tentang masalah sampah pelastik. Para siswa diharapkan memiliki pengetahuan tentang bahaya sampah pelastik, hingga kedepan siswa lebih meningkatkan kebersihan lingkungan.” Siswa sejak dini perlu memahami resiko yang ditimbulkan sampah plastik, ” ujar Ghina.
Dikatakan dia, masalah sampah plastik di Indonesia saat ini telah. mengancam stabilitas alam. Sifat plastik yang sulit terurai mengakibatkan dampak pencemaran lingkungan seperti berkurangnya kesuburan tanah, menghasilkan zat kimia yang berbahaya, dan berkurangnya kualitas air.”Kondisi ini akan terus berlanjut jika tidak ditangani segera.” jelas Ghina.
Apalagi kata dia, saat ini Indonesia pada tahun 2019 diprediksi menghasilkan 68 juta ton sampah dengan rasio sampah plastik yang mencapai 14 persen atau 9,52 juta ton. Tingginya angka sampah plastik hingga Kophi mengajak siswa siswi untuk ikut bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan dengan melalui program Sekolah Tanpa Plastik.”Upaya yang dilakukan adalah memberikan kesadaran kepada semua siswa dan memperadakan perlengkapan penunjang seperti galon, tong komposter, green house, dan program wajib tumbler. ” kata Ghina.
Kepala Sekolah SMPN 6 Moncongloe Supratman pada kegiatan tersebut mengatakan kegaiatan ini diharapkan
agar seluruh siswa yang tergabung dalam kelompok Remaja Cinta Lingkungan dapat melibatkan siswa lainnya dan sama-sama menghijaukan sekolah.”Siswa yang sudah tergabung pada kelompok remaja cinta lingkungan diharapkan dapat melibatkan siswa lainnya untuk menhijaukan sekolah, ” harap Supratman.
Saat ini, lanjut Supratman keluarga besar SMPN 6 Moncongloe telah merintis program Sekolah Tanpa Plastik. Program tanpa pelastik disekolah kali pertama di Kab. Maros. Plastik yang dimaksud pada program ini ialah plastik yang penggunaannya sekali pakai seperti botol plastik, gelas plastik, kantong plastik dan lainnya.” Program ini, nantinya SMPN 6 Moncongloe sebagai pelopor Sekolah Tanpa Plastik di Kab. Maros,” ujar Supratman.
Disebutkan Supratman, Program tanpa plastik SMPN 6 Moncongloe yang sementara dirintis ini bisa menjadi rujukan dari sekolah lainnya. Manfaat program ini telah terasah kurang sekali sampah pelastik terlihat di setiap halaman dan depan kelas siswa dan ini membuktikan bahwa program yang semenara dirintis ini telah berhasil hingga manfaatnya
bumi dapat terselamatkan dengan sampah plastik.” Melalui program ini jumlah sampah plastik semakin berkurang sehingga bumi dapat terselamatkan,” kata Supratman.
Dengan demikian kata Supratman kegiatan Sekolah Lingkungan dimulai sejak Jum’at (26/7) dan akan dilaksanakan kurang lebih satu bulan lamanya. Siswa SMPN 6 Moncongloe akan diajarkan materi tentang kebersihan lingkungan, dampak sampah plastik, praktek pembuatan pupuk kompos, dan ecobrick. Selepas kegiatan, seluruh peserta akan dikukuhkan sebagai Anggota Remaja Cinta Lingkungan SMPN 6 Moncongloe dan akan merawat, menjaga, dan menghijaukan lingkungan sekolah. ” Selama sebulan anak anak yang tergabung remaja cinta lingkungan telah dibina bagaimana menjaga bumi ini dari sampah pelastik dan manfaat manfaat sampah pelastik,” tutup Supratman.(Askari)