GOWA, UJUNGJARI– Jajaran Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disperdastri) Gowa menddak melakukan penyusuran ke tingkat pangkalan serta agen penjualan gas elpiji khususnya tabung 3 Kg. Hal itu dilakukan pasca maraknya keluhan masyarakat jika tabung gas 3 Kg kurang di pasaran. Bahkan masyarakat sampai mengklaim langka.
Karena itu pihak Disperdastri Gowa pun melakukan pemantauan ke sejumlah agen dan pangkalan gas elpiji, Selasa (23/7/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa, Andi Sura Suaib yang dikonfirmasi menegaskan tidak ada kelangkaan gas elpiji 3 Kg di kabupaten gowa. Adanya warga yang mengeluhkan kelangkaan disebabkan masyarakat belum mengetahui kebijakan atau imbauan yang dikeluarkan pihak Pertamina terkait penyaluran gas elpiji 3 Kg.
“Jadi tidak ada kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Gowa. Adanya masyarakat yang mengaku kesulitan membeli gas itu karena terbatasnya jatah pengecer dari pangkalan yang membuat berkurangnya stok tabung gas di pengecer. Karena aturan baru ini juga mengatur kalau masyarakat boleh membeli langsung gas elpiji ke agen dan pangkalan dengan harga yang telah ditentukan, “jelas Andi Sura memantaua.
Andi Sura menyayangkan karena pihak Pertamina tidak melakukan koordinasi atau penyampaian terkait hal aturan penyaluran gas elpiji ini, yang berdampak kurangnya pemahaman dimasyarakat.
“Harusnya Pertamina berkoordinasi dengan kita (pemerintah setempat) kalau ada aturan seperti ini, biar masyarakat paham penyalurannya seperti ini, jadi terarah masyarakat tau harusnya beli dimana,” katanya.
Aturan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pertamina kata Andi Sura sangat didukungnya karena bertujuan untuk kepentingan masyarakat dimana dapat mengurangi spekulasi harga yang dilakukan oleh pengecer kepada masyarakat, namun yang sangat dia sayangkan pihak Pertamina tidak menyampaikan perihal tersebut.
“Tentunya sangat kita dukung, ini kepentingan masyarakat. Hanya saja kalau kita dinfokan pasti tidak ada warga yang keluhkan. Karena kita pasti membantu mensosialisasikannya, menyampaikan kepada masyarakat ada hal seperti ini,” katanya.
Menurutnya pula program pertamina ini sangat baik, karena setiap kelurahan dan desa nantinya akan mempunyai pangkalan gas elpiji 3 kg yang memang diperuntukan bagi warga kurang mampu.
“Kalau program ini terealisasi tentunya sangat kita dukung,” jelas Andi Sura.
Rudi Sampara, salah satu pemilik pangkalan Harianto yang terletak di jalan poros Malino mengaku kalau imbauan pertamina terkait penyaluran gas elpiji 3 Kg ini sudah diketahuinya sejak dua pekan lalu saat ada pertemuan agen/pangkalan di Makassar yang diselenggarakan Pertamina.
Khusus untuk pangkalan miliknya dia mendapatkan jatah sebanyak 150 tabung setiap harinya atau sebanyak tiga mobil angkutan.
“Jatah kami ada 150 tabung tiap hari dari pertamina, itu kita salurkan ke pengecer dan warga. Namun sesui dengan petunjuk dari pertamina, ada pengurangan jatah ke pengecer sebanyak 30 persen, dan kami mengutamakan penyalurannya kepada masyarakat langsung,” ucapnya.
SE LPG Rayon II Pertamina Makassar Muhammad Rizal yang dikonfirmasi, Selasa (22/7/2019) siangmengakui kalau aturan penyaluran ini telah disosialisasikan kepada suluruh pihak agen dan pangkalan yang disampaikannya pada beberapa pertemuan.
“Ini telah kita sampaikan kepada para agen dan pangkalan terkait mekanisme penyalurannya. Jadi ada pengurangan jatah bagi pengecer sebanyak 30 persen dari pangkalan. Tujuannya ini sangat jelas, untuk kepentingan masyarakat, bagaimana mengantisipasi adanya spekulasi atau permainan harga dilapangan yang dilakukan pengecer. Jadi disarankan masyarkat langsung membeli di agen ataupun pangkalan yang harganya sudah pasti yakni 15.500 rupiah saja,” jelasnya.
Program ini kata Rizal nantinya akan menghadirkan pangkalan gas elpiji 3 Kg di setiap desa dan kelurahan yang bertujuan agar masyarakat tidak lagi kesulitan membeli gas elpiji dan harganya pun terjangkau.
“Jadi di setiap desa dan kelurahan nanti akan ada pangkalan gas elpiji untuk masyarakat, tujuannya juga agar tepat sasaran,” kata dia.
Ia pun mengharapkan agar seluruh ASN untuk menggunakan elpiji non subsidi yang tersedia baik Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas 12 Kg. Dan dapat dilakukan penukaran tabung dua tabung 3 Kg dengan satu tabung 5,5 Kgtinggal bayar Refill 73 ribu rupiah. auntuk 1 tabung 3 Kg dengan satu tabung 5,5 Kg tinggal bayar 170 ribu rupiah,”harapnya. (saribulan)