GOWA, UJUNGJARI.COM — Bukan hanya di wilayah Sungguminasa dan sekitarnya tabung gas elpiji isi 3 Kg diklaim masyarakat melangka di pasaran.
Hampir setiap hari, para ibu-ibu rumah tangga mendatangi pengecer, pangkalan hingga agen sambil membawa satu tabung kosong untuk ditukarkan yang berisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sayangnya, para warga kecewa karena di tiga tempat itu hanya ada tabung gas kosong.
Seperti halnya di Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa. Tabung gas elpiji isi 3 Kg sama sekali sulit didapat. Jika pun ada paling ada cuma 1-2 tabung yang dijual pengecer itupun harganya naik dari 20 ribu rupiah menjadi 24 ribu rupiah.
Seperti di Langkalan elpiji untuk 4 Kg milik H Borahima Dg Rani yang bertempat tinggal di Dusun Sawagi, Desa Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa. Di toko pangkalan H Borahima ini hanya terlihat tumpukan tabung gas kosong.
Saat dikonfirmasi terkait kosongnya tabung-tabung gas yang dijualnya, menurut H Borahima Dg Rani bersama istrinya Dg Jinne, tiap hari Kamis pihak agen membawakan tabung gas antara 60 dan 70 buah dengan harga Rp 14.000 sesuai HET namun mereka jual ke masyarakat dengan standar Rp 16.000.
Meski harganya dinaikannya sedikit namun hal itu tetap menyulitkannya lantaran konsumen yang menggunakan gas untuk masak ini terbatas sementara yang membutuhkan banyak.
“Hanya dua hari sudah habis terjual. Tidak pernah cukup dan warga selalu mengeluh, bahkan marah- marah karena mau ambil banyak utamanya orang punya kios. Dulu pernahji agen kasihka 100 tabung gas tapi sekarang biar banyak tabung gas tidak ada isinya atau kosong. Saya hanya diberi jatah 60-70 tabung saja. Susahnya juga karena agen datang hanya sekali dalam seminggu pada tiap hari Kamis,” kata H Borahima di rumahnya, Rabi (24/7/2019) siang.
Dikatakan H borahima, harga tabung gas di kiosnya antara Rp 20.000 sampai Rp 24.000. “Itupun kalau ada sehingga warga utamanya ibu rumahtangga sangat susah ketika mau masak bahkan ada yang masak pakai kayu bakar,” jelas H borahima.
Seorang warga Sawagi lainnya yakni Nurdin Nakku Dg Bundu mengatakan
sebenarnya tabung gas bukan langka di pasaran melainkan pada saat pendistribusian dari agen ke pangkalan memang tidak sesuai dengan kebutuhan warga atau konsumen.
Contohnya di pangkalan H Borahima dg Rani nomor Registrasi 792161818096063 dengan Agen PT Jaya Gas Bhakti hanya dijatah 60-70 tabung sementara jumlah pengguna tabung gas di Sawagi sebanyak 150 rumah (KK).
Karena itu sangatlah tidak mencukupi karena yang dijatahkan hanya seperduanya. Jadi sebenarnya tidak langka ji hanya pasokan penjatahan yang tidak mencukupi. Karena itu kami berharap pemerintah dalam hal ini pihak berwenang yang menangano soal tabung gas agar mencarikan solusi penambahan tabung gas tiap pangkalan sesuai jumlah KK atau kebutuhan ibu rumahtangga,” kata Nurdin.
Nurdin juga malah menyinggung para legislator berDapil Pattallassang agar bisa menyuarakan aspirasi masyarakat di tengah kurangnya pasokan tabung gas ke Pattallassang.
“Para anggota dewan khususnya yang berdapil di sini sering-seringlah turun ke konstituen dan lihat kondisi keluhan rakyat dari dekat,” jelas Nurdin.
Sementara itu sebelumnya, Kadis Perdastri Gowa Andi Sura Suaib yang dikonfirmasi disela melakukan pemantauan terhadap stok tabung gas isi 3 Kg dua hari lalu meminta masyarakat tenang. Andi Sura juga mengklarifikasi tidak ada kelangkaan tabung gas.
“Saya sudah komunikasi sejumlah agen dan pangkalan dan menurut mereka persoalan ini mencuat lantaran pasokan jatah tabung gas dikurangi dari Pertamina. Seharusnya pihak Pertamina mensosialisasikan lebih awal tentang pengurangan jatah tersebut sehingga kami di Gowa ada persiapan solusi,” jelas kadis. (saribulan)