MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Di tengah kemajuan peradaban teknologi dan komunikasi yang pesat, generasi milenial mendapat tantangan besar untuk menghadapinya, termasuk ancaman disintegrasi kebangsaan.
Demikian penegasan Rektor UNM, Prof. Dr. Husain Syam, M.TP dalam sambutannya ketika membuka seminar nasional dalam rangka diesnatalis ke-58 UNM, Senin (22/7) di Ballroom Teater Lt.3 Menara Pinisi UNM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Prof. Husain Syam mengatakan tanggung jawab kita semua untuk membentuk generasi milenial agar mereka paham dengan nilai-nilai kebangsaan untuk merajut harmoni.
Menurut Guru Besar Teknologi Pertanian ini, pemerintah telah mewadahi bagaimana wujud menciptakan harmoni kebangsaan dengan kebijakan program afirmasi bagi daerah tertinggal sehingga semua warga negara dapat berkemajuan.
Menurut mantan Dekan FT UNM dua periode, pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi dan kebijakan, seperti dalam tes penerimaan ASN dan tenaga kontrak harus lulus materi tes wawasan kebangsaan.
Husain menambahkan ancaman disintegrasi bangsa sedang dihadapi generasi milenial, misalnya adanya keinginan mendirikan negara Islam. Padahal, sejarah bangsa Indonesia dibangun oleh semua kalangan.
Seminar nasional dengan tema “Merajut Harmoni Kebangsaan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Era Milenial” dengan pembicara utama, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. (Plt. Kepala BPIP RI) Prof. Dr. Ismunandar, (Dirjen Belmawa Kemenristekdikti), Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP. (Rektor UNM) dan Prof. Dr. Hasnawi Haris, M.Hum (Dekan FIS UNM).
Peserta seminar dihadiri semua pimpinan UNM, unit dan fakultas, dosen dan mahasiswa, serta mahasiswa PPG yang memadati Gedung teater Lt 3 UNM. (**)