MAROS, BKM–Dinas pendidikan Kabupaten Maros merancang kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan “Sekolah Lima Hari” pada tahun ajaran 2019-2020 secara bertahap. Hal dikatan sekertaris Diknas Drs Andi Iqbal Dwi Msi pada wartawan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Iqbal rencana sekolah lima hari tidak bisa langsung diterapkan secara keseluruha. sekolah, hanya untuk sekolah yang dianggap siap sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah kita berlakukan.
“Kami lakukan secara bertahal, dan tidak ada paksaan bagi satuan pendidikan yang ada di kabupaten Maros untuk melaksanakan lima hari sekolah pada tahun ajaran baru 2019/2020.” jelas Iqbal.
Iqbal menuturkan, aturan tentang lima hari sekolah tersebut merupakan hal teknis yang dapat dipilih satuan pendidikan, dengan mempertimbangkan kemampuan sarana dan prasarana dan ketersediaan sumber dayanya setiap satuan pendidikan.
Rencana lima hari sekolah pada satuan pendidikan harus ada kesepakatan dengan pihak sekolah, orang siswa dalam hal ini komite sekolah dan kesediaan siswa berdasarkan hasil rapat setiap satuan pendidikan.” Semua warga sekolah harus ada kesepakatan bersama baru dapat diterapkan lima hari sekolah,” ujar Iqbal.
Dengan demikian kata Iqbal, kami berharap agar orang tua siswa jangan terjebak pada perdebatan tentang rencan lima sekolah, namun kembali pada semangat penguatan karakter melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
“Saat ini sudah ada satuan prndidikan tingkat sekolah dasar jadi sekolah percontohan yang menerapkan PPK di berbagai wilayah Maros, dan sekolah tersebut melaksanakan kegiatan lima hari sekolah,”sebut Iqbal.
Lima hari sekolah lanjut, Iqbal bisa danfaatkan untuk”Hari Sabtu dan Minggu, digunakan menjadi hari keluarga, orang tua yang bekerja dibidan pertanian bisa anak anaknya membatu dua hari yaitu Sabtu dan Minggu. Anak anak tidak lagi ijin atau bolos sekolah dengan alasan membantu orang tua di sawah atau dikebun pada hari sekolah katena sudah ada waktu libur dua hari selama sepekan. Selain itu libur dua hari juga dapat dimanfaatkan sebagai pertemuan anak dan orang tua menjadi lebih berkualitas,” Ada waktu dua hari selama sepekan bisa danfaatkan orang tua bersama anak anaknya.” kata Iqbal.
Selain itu, lanjut Iqbal kami kuga meluruskan bahwa pandangan “Sekolah Lima Hari” yang dianggap sama dengan full day school. Lma hari sekolah bukan berarti siswa harus belajar di dalam kelas terus-menerus.Akan tetapi, ada beragam aktivitas belajar yang dilakukan dengan bimbingan dan pembinaan guru.Beragam kegiatan yang dapat dilakukan misalnya, mengaji, pramuka, atau palang merah remaja.
Demikian juga dengan kegiatan yang terkait upaya mendukung pencapaian tujuan pendidikan, seperti belajar budaya bangsa. dan lain lain.” Kegiatan aktivitas belajar peserta didik bukan hanya dilakukan secara tatap muka di kelas saja. Namun dapat lebih menyenangkan karena melalui beragam metode belajar yang dikelola guru dan sekolah,” pungkasnya.(Askari)