MAKASSAR, UJUNGJARI– Setiap tahun, jika musim hujan tiba, selalu terjadi banjir di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo terutama di depan Kantor Gubernur Sulsel, yang berakibat macet. Juga mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan perumahan toko di kiri kanan jalan.
Kepala Dinas Komunikasi Infotmatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasdullah mengatakan, untuk mengatasi kondisi banjir itu, Gubernur Sulsel, Prof. HM Nurdin Abdullah mendorong percepatan
pembangunan Aquapond yang saat ini sedang dalam proses.
Aquapond merupakan kolam resistensi yang berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan untuk menanggulangi banjir depan kantor gubernur.
Kehadiran aquapond digagas dan disepakati pada era Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan mulai dibangun fisiknya pada era Gubernur Nurdin Abdullah.
Anggaran proyek tersebut bersumber dari dana hibah Pemerintah Jepang sekitar Rp18 miliar melalui JICA dan JAMAU.
“Aquapond itu sekarang sedang dibangun dan ditargetkan selesai secepatnya, disamping untuk penampungan air mengatasi banjir juga dapat menjadi sumber air pada musim kemarau sebagai daerah resapan air,” ungkap Hasdullah.
“Kita tentu memberikan apresiasi terhadap pembangunan aquapond ini karena tidak menggunakan dana APBD Pemprov,” ujarnya.
Kita berharap, lanjut Hasdullah, pembangunan ini berjalan dengan lancar dan dapat segera dinikmati hasilnya oleh masyarakat. Terobosan pimpinan daerah mencari sumber-sumber pembiayaan ini sangat penting karena pasti ada keterbatasan APBD untuk memenuhi kebutuhan daerah.
“Diberbagai kesempatan Bapak Gubernur menyampaikan bahwa untuk percepatan pembangunan di Sulsel kita tidak hanya bertumpu pada APBD, akan tetapi bagaimana melibatkan investor, baik domestik maupun mancanegara untuk bersinergi,” tambahnya.
Dia menambahkan, potensi Sulsel harus diekspos, perizinan harus dipermudah dan menghadirkan kepercayaan publik (trust) serta perlindungan usaha. Langkah-langkah sinergitas seperti ini menjadi strategi dan prioritas yang harus dilanjutkan untuk percepatan pembangunan diberbagai sektor yang merata di Sulsel. (*)