LUWU, UJUNGJARI.COM — Bupati Luwu H Basmin Mattayang disaksikan Wabup Syukur Bijak mengukuhkan sekaligus rapat pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Aula Pertemuan Kantor Bappeda Luwu, Selasa (2/7/2019).

Pengukuhan dan rapat pleno TPAKD tersebut dihadiri Kapolres Luwu AKBP Dwi Santoso, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua, Zulmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hadir pula Ketua DPRD Luwu, Andi Abdul Muharrir, Sekda Luwu selaku Koordinator TPAKD, H Syaiful Alam, bersama Direktur Kredit Bank BPD Sulsel, Kumala, Kajari Luwu Gede Edy Bujanayasa, Ketua Pengadilan Negeri Luwu, I Made Yuliada, para kepala OPD lingkup Pemda Luwu.

Dengan terbentuknya TPAKD ini, maka Luwu menjadi kabupaten ke sebelas dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah memiliki TPAKD.

Dibentuknya TPAKD di Luwu tujuannya untuk mensinergikan program pemerintah pusat guna mencapai target indeks inklusi keuangan sebesar 75 persen pada tahun 2019.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulawesi Selatan, Since Ekna Lamba, membacakan sambutan Sekretaris Provinsi Sulsel mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Republik Indonesia melalui pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meminta kepada seluruh kepala daerah untuk membentuk tim percepatan akses keuangan daerah di provinsi dan kabupaten/kota.

“Arahan Presiden RI telah ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan melalui kawat surat Sekda Provinsi Sulawesi Selatan perihal pembentukan tim percepatan akses keuangan daerah Kemudian diperkuat dengan kawat surat sekda Provinsi Sulawesi Selatan yang isinya meminta kepada seluruh kabupaten kota untuk segera membentuk dan mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keungan daerahnya. Kenapa ini perlu, sebab untuk mencapai kesuksesan, maka yang pertama kita lakukan adalah membangun dari aspek lembaganya,” kata Since.

Sementara Bupati Luwu, H Basmin Mattayang menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama kepada Koordinator TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan atas pembentukan TPAKD di kabupaten Luwu dan berharap pembinaan dan bimbingan dalam upaya percepatan akses keuangan kepada pelaku usaha kecil menengah.

“Kami sangat bersyukur bahwa dengan terbentuknya TPAKD di kabupaten Luwu ini, para pelaku usaha kecil menengah khususnya pelaku ekonomi kerakyatan dapat terbantu untuk meningkatkan kesejahteraannya. Harapan kita semua, TPAKD ini bisa berjalan dengan baik dan tidak terhenti sebatas pada pengukuhan saja tetapi dapat melaksanakan program kerja secara berkesinambungan dan membuat terobosan-terobosan dalam kewenangan pengembangan dan pembinaan usaha kecil dan menengah sehingga mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha ekonomi kerakyatan di Kabupaten Luwu,” kata H Basmin Mattayang.

Dengan adanya TPAKD ini, menurut H Basmin Mattayang sangatlah diperlukan untuk meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat, membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku UKM yang masih terbatas jangkauannya dalam layanan di sektor jasa keuangan pada umumnya.

Oleh karena itu, dirinya menekankan bahwa TPAKD harus dikelola dan dikembangkan secara optimal sesuai tata kelola yang baik sehingga keberadaan wadah ini betul-betul dirasakan manfaatnya sebagai motor penggerak dan memberi dampak positif bagi perekonomian Kabupaten Luwu.

“Kita sadari bersama bahwa tantangan bagi ekonomi kerakyatan khususnya di kabupaten Luwu pada umumnya adalah menyangkut kualitas sdm. Sumber daya manusia, kualitas dan kuantitas produksi, penguasaan teknologi dan keterbatasan akses pembiayaan pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, menumbuhkembangkan peran pelaku usaha kecil dan menengah sebagai kekuatan ekonomi rakyat dan pembangunan daerah perlu dilakukan secara terus-menerus melalui pemberian peluang dan kesempatan berusaha yang seluas-luasnya bagi mereka,” terang Basmin.

Usai pengukuhan TPAKD kabupaten Luwu, Bupati Luwu menyerahkan secara simbolis menyerahkan bantuan kredit usaha rakyat kepada beberapa orang penerima.

Berikut penerima bantua KUR di Luwu:

1. Nur Afni, Pengusaha Kebun Coklat dengan bantuan dana KUR dari Bank BPD Sulsel senilai Rp150 juta.

2. Ukkas, pengusaha percetakan batako dengan bantuan dana KUR dari BRI senilai Rp250 juta.

3. Yusril Yasir, pengusaha peternakan ayam potong dengan bantuan dana KUR dari Bank BNI senilai Rp120 juta.

4. Nirwan Talibo, Pengusaha Peternakan Ayam Super dengan bantuan dana KUR dari Bank Mandiri senilai Rp200 juta, dan santunan kecelakaan kepada Gusnadi. (irwan musa)