ikut bergabung

Hadiri Sidang ke-31 ICC-MAB Unesco di Paris, Berikut Penjelasan Bupati Selayar


Sulsel

Hadiri Sidang ke-31 ICC-MAB Unesco di Paris, Berikut Penjelasan Bupati Selayar

SELAYAR, UJUNGJARI.COM — Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Basli Ali didampingi oleh Sekda Kepulauan Selayar H. Marjani Sultan, dan Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate Faat Rudhianto menghadiri pertemuan the 31st session of the international coordination council (ICC) of the Man and the biosphere (MAB) programme di Perancis.

Pertemuan tahunan organisasi UNESCO itu berlangsung 17 – 21 Juni 2019, membahas pembangunan dan pengembangan cagar biosfer sebagai pemulihan ekosistem.

Diketahui Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate sebagai zona inti dalam wilayah strategis Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan, tercatat sebagai Cagar Biosfer ke-10 di Indonesia terhitung mulai bulan juni tahun 2015, dan terdaftar di PBB melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme – United Nations Education Social and Cultural Organization) sebagai wilayah yang mempunyai keunikan sumber daya alam hayati.

Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Muh. Basli Ali melalui pesan WhatsApp Jumat (21/6/2019) mengatakan keberadaan cagar biosfer sangat bermanfaat untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan, mempertahankan nilai sosial budaya dan citra pemerintah. Sementara bagi sektor swasta, cagar biosfer akan memberikan nilai berupa penyediaan komoditas.

“Saya mengapresiasi dengan ditetapkannya Taman Nasional Takabonerate sebagai cagar biosfer dunia pada tahun 2015 lalu, dan saya berharap bias memberikan manfaat, utamanya bagi masyarakat yang berada di kawasan cagar biosfer Taman nasional Takabonerate,” kata Basli Ali.

Baca Juga :   Palopo Daerah Pertama di Sulsel yang Serahkan LKPD ke BPK

Basli Ali juga menegaskan pentingnya dukungan dan masukan dari berbagai pihak untuk memaksimalkan tata kelola cagar biosfer Taman Nasional Takabonerate nantinya.

“Dukungan dari para pemangku kepentingan yang beragam, tentunya akan menjadi modal berharga dalam mengembangkan dan mencapai makna penting dari keberadaan cagar biosfer ini,” terangnya.

Sementara itu Sekda Kepulauan Selayar H. Marjani Sultan M.Si yang mendampingi Bupati Kepulauan Selayar, menyampaikan bahwa cagar biosfer, bisa menjadi muara kegiatan konservasi, pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pasokan kebutuhan logistik (Riset, Monev, Pendidikan dan SDM). Menurutnya cagar biosfer juga merupakan laboratorium alam bagi pembangunan berkelanjutan.

Memiliki cagar biosfer juga memberikan akses bagi tampilnya nama Kabupaten Kepulauan Selayar di forum Internasional.

Menurutnya, cagar biosfer juga bermanfaat untuk sejumlah kebutuhan. Misalnya, bagi masyarakat di sekitarnya, bisa menggerakkan aktivitas jasa ekosistem, kegiatan produksi dan kelestarian budaya.

dibaca : 65

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top