MAROS,UJUNGJARI–Kondisi Bangunan Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) Islam Terpadu (IT)An-Nas Pattiro yang berlokasi di Kampung Pattiro, Desa Labuaja , Kecamatan Cenrana, Kab Maros Sulsel  sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, bangunan rumah kayu yang telah disulap jadi rung kelas adalah rumah penduduk yang dibeli kepala sekolah seharga rp 10 juta dengan menggunakan uang pribadi dengan harapan anak anak gunung bisa menempu pendidikan se tingkat SMP tampa harus meninggalakan kampung halamanya.

Ruang kelas yang dimanfaatkan sebagai proses belajar siswa-siswi kini  sebagian besar kayunya sudah lapuk,dindinnya sudah bocor dan atap sudah sangat tidak layak pakai jika dibandingka dengan sekolah sekolah yang ada di kota kecamatan dan kabupaten.
Perjalanan untuk sampai ke lokasi sekolah pun terhitung cukup sulit dan harus melewati jalanan atas daerah perbukitan yang memiliki jalan menanjak dan sempit. Kondisi akses jalannya sudah bagus namum orang yang bisa melintas dengan menggunakan krndaraan adalah orang mahir berkendaraan roda dua atau empat. Jarak sekolah dari jalan utama hanya sekitar kurang lebih tiga kilometer .
Askari salah seorang tim  pengawas SMP yang melakukan kunjungan suvervisi disekolah SMPS-IT Annas  Pattiro mengatakan sekolah SMPS-IT yang berada diatas pengunungan telah se atap dengan sekolah dasar Negeri (SDN) Pattiro. Sekilas, bangunan sekolah tersebut tidak tampak janggal. Sebab cat bagian depannya memang masih baik kondisinya. Namun saat masuk ke dalam ruang kelas, tampak beberapa bagiannya sudah rusak. Ndak ada palvon, atap yang bocor hingga dinding bagian belakang kelas yang sudah nyaris ambruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di ruangan yang demikian itu, tampak anak-anak berbaju biruh putih dengan wajah ceria sedang menimba ilmu. Tak ada raut sedih atau pun cemas, yang tampak hanya semangat belajar yang berbalut riang gembira.” Saya salut terhadap kepala sekolah serta  para gurunya yang mau mengabdikan diri mengajar anak anak yang ada ditas gunung,” ujar Askari.
Kepala sekolah SMPS- IT Annas Muh Hatta SP.Sos M.Si yang dihubungi di sekolahnya mengatakan sekolah SMPS-IT Annas Pattiro yang dibanguannya dengan harapan anak anak yang berada di atas gunung Pattiro bisa menempu pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah ini dibanguan atas inisiatif saya sendiri, lokasi bagunan yang nyaris roboh itu adalah milik orang tua saya. Karena keterbatasan dana maka rumah kayu yang sudah lapuk dibeli seharga Rp 10 juta dengan cara menyicilnya  hingga sampai hari ini kepada pemilknya. ” Saya beli dengan cara menyicil rumah milik  warga  lalu saya pindahkan diatas lokasi tanah orang tua untuk dijadikan  tiga ruang kelas, ” jelas Hatta.

Ditambahkan Hatta sejak berdiri tujuh tahun yang lalu kami berupaya melengkapi administrasi sekolah, mengajak putra putri kampung yang sudah selesai kuliah di kota untuk bergabung menjadi tim pengajar diatas gunung. Alhamdulillah sudah ada beberapa guru dengan ikhlas mengajar di sekolah tersebut hingga sekolah kami sudah empat kali menammatkan siswanya.” Selama berdiri sekokah ini sudah empat  kali menammatkan siswa.” ujar Hatta.

Namun demkian kami tetap berharap perhatian pemerintah kepada sekolah kami ini bisa berubah status menjadi sekolah negeri. Karena sekolah SDN Pattiro yang seatap dengan sekolah kami juga kami bangun menjadi sekokah dasar swasta. Setelah memiliki banyak murid murid dari pegunungan tetangga hingga kami usulkan ke kabupaten untuk di negerikan. Alhamdulillah sudah berubah status menjadi sekolah negeri dan mudah mudahan SMPS-IT An Nas Pattiro juga bisa jadi sekolah negeri dengan harapan anak anak pengunungan bisa bersain dengan anak anak yang ada dikota.” Saya tetap berupaya untuk mencari jalan agar sekolah kami bisa ber status negeri karena siswanya semakin hari semakin bertambah,” sebut Hatta. (ari)