GOWA, UJUNGJARI — Nur Hidayah (33) dan tiga orang anaknya yakni si kembar Muh Nur Alfianto (10) dan Ufti Nur Afifah (10) serta Muh Wahyu Afifah (8) kini menjadi pemikiran keluarganya. Pasalnya istri dari Mulyadi (38) ini menghilang bersama anak-anaknya dan tidak ditau rimbanya.
Konon terakhir kali Nur Hidayah menghilang pada 7 Juni 2019 lalu dengan menaiki bentor bersama anak-anaknya menuju Pelabuhan Makassar.
Namun sejak pergi itu, hingga Rabu (19/6/2019) ini, Nur Hidayah bersama tiga anaknya tak kunjung kembali ke rumahnya di Jl Mangka Dg Bombong, Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Karenanya adik Nur Hidayah bernama Ahmad Suparjan pun melaporkan kehilangan kakaknya itu ke Polres Gowa pada Selasa (18/6/2019) pukul 13.00 Wita.
Nur Hidayah dan anak-anaknya dipastikan oleh Ahmad sengaja menghilang karena sering cekcok dengan suaminya Mulyadi.
Pihak Polres Gowa yang dikonfirmasi terkait laporan orang hilang ini membenarkan.
“Benar kami telah menerima aduan dari pihak keluarga korban dalam hal ini pak Ahmad Suparjan. Jadi dia melaporkan tentang kehilangan anggota keluarga. Keluarga korban sekaligus meminta bantuan Kepolisian untuk dilakukan pencarian terhadap keluarganya,” kata Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan saat dikonfirmasi BKM, Rabu (19/6/2019) pukul 16.00 Wita.
Ahmad Suparjan datang ke Polres Gowa sambil memperlihatkan foto kakaknya itu dan foto ketiga ponakannya tersebut.
“Menurut penjelasan adek kandung dari korban bahwa korban bersama anak-anaknya itu hilang di kawasan Pelabuhan Makassar,” jelas AKP Mangatas Tambunan.
Isi laporan di Kepolisian itupun dibenarkan Ahmad Suparjan yang dihubungi melalui telpon dan pesan WhatsApp Rabu pukul 16.45 Wita.
“Waktu itu kakakku pergi membawa tiga anaknya dengan hanya membawa dua tas kecil saja. Hari itu 7 Juni 2019 kemarin. Mereka berempat naik bentor ke pelabuhan tapi saya tidak tau lagi ke pelabuhan atau kemana. Susah juga menghubungi karena mereka tidak ada yang bawa HP. HP anaknya saya hubungan ternyata ada di rumahnya,” jelas Ahmad yang tinggal di Jl Andi Tonro, Kelurahan Bonto-bontoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Ahmad mengungkapkan bahwa kemungkinan besar kakaknya meninggalkan rumahnya di Jl Mangka Dg Bombong karena habis cekcok sama suaminya.
“Mereka sejak menikah memang tidak harmonis sering cekcok. dan setau saya suaminya itu memang sedikit temperamen dan tidak suka bersilaturahmi ke keluarga termasuk ke ibu saya. Kakak saya dan ponakan-ponakan saya sering main ke rumah saya tapi suaminya tidak pernah. Mereka memang tidak akur. Mungkin itulah kakak saya pergi,” beber Ahmad.
Kakaknya bersama keluarganya mulai menetap di Gowa di Jl Mangka Dg Bombong sejak tahun 2005. Keluarga kakaknya ini hidup mengontrak rumah di kawasan itu dan berjualan Sari Laut.
“Saya berharap siapa tau ada yang menemukan keberadaan kakak saya dan anak-anaknya agar segera menghubungi nomor HP saya (0851 4535 3435) atau menghubungi kantor Polisi Polres Gowa. Saya sudah mencari dan menghubungi para kerabat di Makassar maupun di Gowa termasuk paguyuban keluarga kami (rumpun warga Jawa Timur) yang ada di Makassar. Tapi ternyata kakak saya tidak ada di sana. Kemungkinan mereka berada di rumah orangtua teman anak-anaknya (teman sekolahan),” jelas Ahmad lagi yang mulai menetap di Gowa sejak 2010 lalu. (saribulan)