BARRU, UJUNGJARI — Aroma Pilkada Barru semakin menggeliat. Tidak hanya mengapungkan nama sang petahana Bupati Barru Suardi Saleh, sejumlah tokoh juga mengincar kursi yang diduduki Suardi saat ini. Begitu pula dengan dengan kursi cawabup tak ketinggalan diwacanakan.
Pengusaha Papua asal Barru yang merupakan Bos UBM H Karim saat ini sangat intens membangun komunikasi dengan sejumlah pihak. Termasuk dengan Bupati Barru Suardi Saleh kerap bertemu bersama H Karim diberbagai kesempatan.
Meski H Karim masih terkesan belum menyatakan diri secara terbuka tentang keikutsertaannya di pilbup Barru nanti . Tetapi pergerakan pengusaha sukses di Papua ini, sudah sangat intens melakukan pertemuan dan menjalin komunikasi dengan berbagai elemen diberbagai tempat.
Pertemuan terbaru yang dilakukan H Karim yakni bertemu dengan beberapa Kepala Desa di Cafe 3 R di Kawasan SPBU diperbatasan Kecamatan Tanete Rilau dengan Kecamatan Tanete Riaja.
Saat bertemu dengan sejumlah awak media cetak Harian dan online di Cafe Idola, Rabu (19/6) malam, selain membahas bagaimana meraih sukses dibidang enterpenuer. Karim yang membangun kawasan Ruko di Kota Barru dan Pekkae ini, mulai membuka lembaran Pilkada.
Dia mengakui pernah ditawari oleh mantan Kabulog sejumlah Provinsi H Herman Agus untuk maju bersama dipemilukada Barru 2020. Bukan hanya Herman, beberapa pimpinan partai politik, mulai dari tingkat DPW hingga DPC telah menemuinya.
“Saya pernah diajak Pak Herman Agus terkait Pilbup 2020. Begitu pula dengan Ketua DPW PPP H Muhammad Aras dan beberapa pengurus DPC PKS Kabupaten Barru. Pokoknya mereka datang membangun komunikasi dan menjalin silaturahmi, ” aku H Karim.
Meski dibalik perbincangan H Karim banyak menyinggung posisinya di KKDB yang menghimpun beberapa tokoh sukses asal Barru ditanah rantau. Namun sesekali menyatakan sering berdampingan dengan Suardi Saleh diberbagai acara diluar agenda pemerintahan.
Misi paling fokus akan dibenahi seandainya saya punya jodoh di pemilukada yakni memperkuat ekonomi mikro kerakyatan. Karim kemudian mengkritisi jumlah ASN di Kabupaten Barru yang jumlahnya lebih dari 4.000 an.
” Sayang dalam hitungan secara ekonomi tidak menguntungkan bagi perputaran uang di Barru karena jumlah ASN yang membelanjakan uangnya di Barru hanya sekitar 40 persen. Berarti masih ada 60 persen dibelanjakan diluar Barru, ” pungkasnya. (udi)