GOWA, UJUNGJARI. — Musim haji yang akan berlangsung pada Agustus mendatang kini telah dipersiapkan baik oleh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gowa. Salah satunya adalah pelaksanaan manasik haji yang diikuti 647 calon jamaah haji (CJH).
Jumlah CJH tahun ini termasuk jumlah terkecil dari daftar waiting list sebanyak 18 ribu jiwa. Ke 18 ribu pendaftar ini bahkan akan menjalani masa tunggu selama 29 tahun.
Hal iti dikatakan Kepala Kantor Kementeriam Agama Kabupaten Gowa Adliah dalam kegiatan manasik haji terpadu tingkat Kabupaten Gowa yang dilaksanakan selama dua hari dibuka, Rabu (19/6/2019) pagi di gedung D’Bollo Jl Tumanurung, Sungguminasa, Gowa.
Adliah mengatakan besarnya daftar tunggu ini disebabkan banyaknya warga Gowa mendaftar sementara kuota dari pemerintah pusat terbatas.
“Pendaftar calon haji hampir tiap hari dan hingga kini sudah sebanyak 18 ribu orang. Jika diestimasi dari mulai mendaftarnya dan jumlah pendaftarnya maka sudah pasti mereka akan menunggu selama 29 tahun,” jelas Adliah.
Sementara itu kata Adliah khusus calon jamaah haji (CJH) yang akan berangkat pada musim haji yang dijadwal Agustus mendatang sebanyak 647 orang itu kini mulai mengikuti manasik haji terpadu untuk tingkat kabupaten. Sebelumnya, para CJH ini sudah menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan dan lainnya termasuk manasik-manasik tingkat kecamatan.
“Alhamdulillah yang ikut bimbingan sebanyak 647 jamaah yang merupakan pendaftar Oktober sampai Desember 2009 lalu dan berasal dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gowa,” kata Adliah.
Adliah menambahkan bimbingan yang digelar selama dua hari tersebut untuk memberikan pengetahuan kepada para CJH terkait pelaksanaan ibadah haji.
“Tujuannya untuk memberikan pengetahuan awal tentang ibadah haji dan pembekalan akhir di manasik haji. Harapan mudah-mudahan jamaah haji yang tiga kali keberangkatan sehat untuk melaksanakan hajinya dan insya allah pulang dengan selamat dan mendapat predikat haji mabrur,” harapnya.
Sekretaris Kabupaten Gowa Muchlis yang hadir membuka manasik tingkat kabupaten itu berharap agar jamaah haji asal Gowa bisa fokus melaksanakan ibadah haji.
“Jangan sampai hanya karena ole-ole yang ingin kita bawa pulang kita tidak jadi haji mabrur. Harus bisa dipilah mana yang sunnah mana yang wajib karena banyak juga yang kadang mengutamakan sunnah dibandingkan yang wajib,” jelas Muchlis.
Dikatakan Muchlis, 647 orang yang berangkat ini adalah warga yang berkualitas dan ini akan menjadi modal SDM bagi pembangunan Gowa di sektor Keagamaan. (saribulan)