MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Indonesia Makassar melaksanakan Wisuda XIII Program Sarjana dan Pascasarjana, di Claro Hotel, Jalan AP Pettarani, Makassar, Rabu (19/6/2019).
Wisuda kali ini dirangkaikan dengan penganugerahan Nobel Entrepreneur Award 2019. Penganugerahan tersebut diberikan bagi pengusaha berprestasi di Sulawesi Selatan.
Penghargaan diberikan untuk kategori government entrepreneur, kategori business, young entrepreneur, dan social entrepreneur.
Dokter Wachyudi Muchsin SH Humas IDI Kota Makassar dikenal selama ini konsen di bidang sosial seperti Gerakan Makassar Gemar Membaca, Pengobatan Gratis, menjadi relawan di berbagai bencana.
Di bidang film pernah pecahkan rekor box office sebagai eksekutif produser Film Uang Panai, ketua Kempo Makassar serta seabrek urusan sosial lainnya menjadikan dokter koboi dikenal luas sebagai sosok pemuda yang peduli sosial yang amat tinggi.
Penghargaan kategori young entrepreneur diraih Owner Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda, dr Fadli Ananda, MKes, SpOG.
Sementara kategori business enterpreneur diraih Mantan Ketua DPD REI Sulsel, Arief Mone. Sementara untuk kategori social entrepreneur diberikan kepada Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin SH, dan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe memperoleh penghargaan government entrepreneur.
Wali Kota dua periode itu menjadi satu-satunya kepala daerah di Sulsel yang mendapatkan penghargaan kategori government entrepreneur.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe yang didaulat membawakan sambutan berterima kasih dan mengapresiasi anugerah atas dirinya.
“Sebenarnya saya ada acara penting hari ini, namun karena penghargaan dari STIE Nobel ini, sama dengan jiwa dan semangat saya dalam membangun Kota Parepare, maka saya wajib datang,” ujar Taufan.
Senada dengan Taufan Pawe, Owner RSIA Ananda, Fadli Ananda, Direktur Klinik Wirahusada Medical Center dr Wachyudi Muchsin mengapresiasi penghargaan yang diberikan STIE Nobel.
“Alhamdulillah suatu apresiasi dari kerja kami dari suatu perguruan tinggi, dimana kita tahu sama-sama kalau suatu perguruan tinggi memberikan penghargaan itu pasti sudah diklasifikasi oleh tim-tim yang betul-betul profesional, walau merasa belum layak mendapat sebab merasa belum banyak berbuat buat masyarakat dokter koboi bersyukur menerima penghargaan ini,” pungkas dokter Yudim
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala L2DIKTI Wilayah IX, Prof Dr Jasruddin, Pendiri STIE Nobel Indonesia Mubyl Handaling, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Nobel Indonesia, Mutiawan Handaling, Ketua STIE Nobel, Dr Mashrur Razak, jajaran manajemen STIE Nobel Indonesia, tokoh pengusaha Sulsel, dan tamu undangan lainnya. (*)