GOWA, UJUNGJARI.COM — Adanya pernyataan Hoist Bachtiar Plt Ketua Golkar Gowa tentang kemungkinan Golkar dan Gerindra bakal berkoalisi pada pemilihan Bupati Gowa yang akan digelar 2020 mendatang, ditanggapi sejumlah kader Golkar di Gowa sebagai sebuah pernyataan yang prematur.

Bahkan Hoist dinilai terlalu dini menyebutkan tiga bakal nama calon pendamping Darmawangsyah Muin yang akan disorong Golkar yang tanpa melalui musyawarah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pernyataan yang diduga sepihak itu dianggap mencerminkan ketidakdewasaan dalam pengambilan keputusan yang seharusnya tidak terkesan sebagai sebuah hal yang gegabah.

“Pak Hoist seharusnya tidak gegabah memberi opini yang bisa mengundang kekecewaan pengurus dan kader Partai Golkar. Pilkada Gowa masih lama, seharusnya Pak Hoist lebih memikirkan pembenahan internal Partai Golkar Gowa yang dipimpinnya saat ini,” jelas salah satu kader Golkar Gowa Ismail Muh Said kepada ujungjari.com, Sabtu (15/6/2019) pagi.

Menurut Ismail, sejak kekalahan Nurdin Halid pada Pilgub lalu dan berdampak pada berkurangnya perolehan kursi di DPRD Gowa pada hasil Pileg 2019 kemarin, semestinya menjadi introspeksi bagi Hoist Bachtiar sebagai sebuah kegagalan dalam menahkodai Golkar Gowa.

Karena itu kata Ismail, sedapat mungkin segera dibicarakan dan diusulkan di DPD Provinsi, DPP Pusat untuk dipercepat pelaksanakan Musda Golkar Gowa demi menghasilkan kepemimpinan yang baru dan paham teritorial dan budaya lokal Kabupaten Gowa untuk selanjutnya membenahi Partai Golkar baik secara struktural maupun pengkaderan sampai pada tingkat bawah untuk mempersiapkan diri menghadapi Pilkada Gowa yang akan datang.

“Jangan sampai karena pernyataan pribadi yang justru menggiring kader terjebak pada keputusan yang tidak matang sehingga apa yang menjadi harapan Partai Golkar dalam dukungannya memenangkan Pilkada Gowa menjadi sirna dan tentu kami sebagai kader tidak menginginkan hal itu terjadi, soal siapa yang akan diusung dan koalisi pada Pilkada 2020 bagi saya bukanlah soal tapi tentu tidak bisa mengabaikan aspirasi kader dengan memperhatikan suara masyarakat Kabupaten Gowa pada umumnya,” kata Ismail Muh Said yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Gowa sekaligus Wakil Ketua Korbid Kepartaian DPD Partai Golkar Gowa. (saribulan)