MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Partai Demokrat se Sulsel sepakat untuk menolak wacana digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB).
Demokrat di Sulsel menolak lantaran adanya segelintir kader partai berlambang bintang mercy ini hanya bermanufer saja.
Mereka hanya bermanuver dan mengatasnamakan gerakan moral. Sebab seluruh kader dalam suasana berkabung.
Ibu Ani belum cukup 40 hari wafatnya sehingga belum perlu ada manuver. Untuk itu kita berdoa agar ibu Ani dilapangkan kuburnya dan amalnya diterima disisi Allah SWT.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe pada sejumlah wartawan di sekretariat Demokrat Sulsel, Sabtu (15/6).
Menurut Ni’matullah, sesuatu itu bisa diajukan KLB, sama waktu periode sebelumnya. Karena waktu itu ketua Anas Urbaningrum tersandung kasus hukum. Juga syarat administrasinya KLN bisa jika dusulkan 2/3 DPD atau separuh DPC.
“Untuk itu DPD akan berencana membuat kesepakatan dengan DPC untuk menolak digelar KLB,” ujar Ulla-panggilan akran Nimatullah Erbe.
Yang kedua, wakil ketua DPRD Sulsel juga akan meminta agar DPP dapat mengambil langkah organisasi agar orang orang yang melanggar aturan organisasi diberi sanksi.
“Sebab ini bahagian dari skenario dari luar yang bisa mengganggu soliditas kader,” ujarnya.
Ulla mengakui ada hal yang membuat perolehan suara menurun pada Pileg lalu.
“Kami memang sangat dirugikan dengan turunnya perolehan suara 1,8 persen. Tapi itu bukan menjadi alasan untuk dilakukan KLB. Money politik juga hanya salah satu variabel terkecil. Netralitas aparat juga akan menjadi evaluasi internal nantinya. Mungkin mereka hanya ingin cari panggung saja,” ujar Ulla.
Hadir dalam pres conference tersebut yakni Satriya Majid, Selle KS Dalle, Haidar Majid, Andi Azizah Irma, Zulkarnai Paturuni, Nupri Basri dan belasan pengurus lainnya termasuk ipar Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yakni Taufik Fachruddin. (**)