GOWA, UJUNGJARI.COM — Tahun 2019, Pemkab Gowa telah berkomitmen memprioritas pekerjaan fisik. Semua rencana itu mulai dikerjakan Juni ini.

Hal tersebut disampaikan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di sela open house hari kedua yang digelarnya di rujabnya, Kamis (6/6/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Seluruh perencanaan pembangunan infrastruktur fisik tahun ini akan kita mulai kerja pada 10 Juni mendatang atau bertepatan saat masuk kerja pasca lebaran. Begitupun pembangunan yang telah kita kerjakan akan digenjot penyelesaiannya,” kata Adnan.

Bupati menjelaskan, untuk sejumlah pembangunan yang akan dimulai 2019 ini di antaranya pembangunan Bendungan Jenelata dengan anggaran Rp 3 triliun, pengerjaan pelebaran jalan poros Gowa – Takalar dengan anggaran sebesar Rp 60 miliar serta perbaikan dan pelebaran jalan poros Malino dengan anggaran Rp 25 miliar.

“Tahun ini kita juga mendapat suntikan anggaran Rp 50 miliar untuk lanjutan perbaikan dan pelebaran poros Malino,” kata Adnan.

Selain itu, memulai pengerjaan pasar rakyat atau Pasar Bontorea yang berlokasi di Desa Panciro Kecamatan Bajeng dengan menggunakan anggaran Rp15 miliar dari pemerintah pusat. Begitupun dengan perencanaan pembangunan perpustakaan modern yang ramah ibu dan anak dengan anggaran Rp 12 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Selanjutnya, pembangunan Stadion Kalegowa juga akan mulai dikerjakan. Begitupun dengan pedestrian di Kota Sungguminasa, pedestrian yang ramah penyandang disabilitas ini akan menggunakan saluran terbaru yakni U-Ditch atau saluran beton bertulang.

Sementara untuk proses pembangunan infrastruktur fisik yang digenjot penyelesaian yakni RSUD Syekh Yusuf, Lapangan Syekh Yusuf dan Syekh Yusuf Discovery. Ketiga pembangunan ini akan dimaksimalkan untuk diselesaikan tahun ini dan paling lambat pada 2020 mendatang.

Bupati Adnan menyebutkan, tahun ini juga Pemkab Gowa akan merevitalisasi Balla Lompoa dan Istana Balla Lompoa secara menyeluruh. Khusus untuk konsep revitalisasi masih dalam tahap pembahasan dengan melibatkan para pakar, tokoh kebudayaan maupun keluarga kerajaan.

“Revitalisasi Balla Lompoa dan Istana Balla Lompoa kita targetkan rampung pada 2020 karena memang pengerjaannya dipastikan memakan waktu yang lama. Pasalnya akan mengubah total kawasan ini dengan tujuan untuk dijadikan ikon pariwisata baru di Sulsel dan Gowa secara khusus,” ujarnya.

Menurut Adnan, sebagai langkah pemerintah untuk memaksimalkan pengelolaan di Kawasan Balla Lompoa dan Lapangan Syekh Yusuf akan dibentuk badan pengelolaan khusus. Tujuannya, agar bangunan yang dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit dapat terawat dengan baik dan bertahan lama.

Dalam badan pengelolaan yang dibentuk akan disiapkan petugas kebersihan, petugas keamanan, dan lainnya. Tak hanya itu di kedua wilayah ini akan disiapkan CCTV yang akan memantau langsung seluruh aktivitas.

“Kita harapkan seluruh petugas dari badan pengelola dapat bertanggungjawab penuh karena seluruh kinerja akan dinilai dengan maksimal, jika tidak maksimal akan diganti. Ini demi menjaga kelestarian bangunan dan demi jangka panjangnya bangunan,” sebutnya.

Selain menggenjot infrastruktur fisik, Pemkab Gowa juga akan mendorong terpenuhinya pembangunan SDM dengan memaksimalkan program pendidikan. Termasuk bersinergi dengan program-program kelurahan, salah satunya program di bidang keagamaan yang berlandaskan iman dan taqwa dengan mencetak pendakwah dan hafidz.

“Tahun ini melalui anggaran kelurahan sebesar Rp712 juta per kelurahan, kita akan mengirim dua orang per desa/kelurahan untuk dicetak sebagai pendakwah dan hafidz. Ini akan kita sinergikan dengan rumah-rumah hafidz yang ada di Gowa,” lanjutnya.

Tak hanya itu seluruh imam baik tingkat dusun, kelurahan, dan kecamatan akan di SK kan dan dimaksimalkan.

“Kita menargetkan agar di tahun-tahun mendatang seluruh masjid di Kabupaten Gowa imamnya adalah seorang hafidz atau penghafal Alquran,” terang Adnan. (saribulan)