GOWA, UJUNGJARI– Jika seluruh ASN dilingkup pemerintahan menjalani masa libur atau cuti bersama hingga sembilan hari ke depan, maka bagi para karyawan PDAM Tirta Jeneberang Gowa tidak demikian.
Para karyawan hanya libur dua hari saja yakni pada 5-6 Juni 2019 selebihnya itu mereka kembali bekerja seperti biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kebijakan tak ilut cuti bersama ini disebabkan managemen PDAM Tirta Jeneberang harus fokus mengoptimalkan pelayanan air bersih ke masyarakat pelanggan.
Dirut PDAM Tirta Jeneberang Hasanuddin Kamal, Senin (3/5/2019) pagi mengatakan, hal ini ditempuh managemen karena kondisi PDAM yang masih belum stabil akibat turunnya produksi yang disebabkan pasca bencana banjir Januari 2019 lalu dimana produksi air bersih belum pulih 100 persen.
“Hal ini karena memang PDAM Gowa yang sudah kehabisan kapasitas produksi, dan diperparah dengan masih belum berproduksinya IKK Barombong karena bendung karet belum berfungsi dan sementara masih dalam tahap pekerjaan oleh Balai Besar Pompengan Jeneberang,
Atas kindisi Barombong yang demikian memaksa kami mengalirkan sebagian produksi IKK Pandang-pandang ke arah Pallangga dan Barombong, meski tidak semua terlayani tapi paling tidak sebagian pelanggan dapat suplay air yang bisa mengalir pada malam hari, selebihnya kita terpaksa layani dengan mobil tangki, ” jelas Hasanuddin Kamal.
Dia juga mengatakan dengan kondisi dimana sebagian produksi instalasi IKK Pandang’pandang diarahkan ke Pallangga-Barombong maka berpengaruh pada penurunan tekanan dalam kota Sungguminasa dan sekitarnya.
“Sejak PDAM Gowa terkena bencana banjir yang merusak sekian banyak sarana produksi, telah memaksa kami untuk melakukan perbaikan dan penanganan sendiri. Dan sampai sekarang belum ada bantuan apapun dari pihak manapun walau kami sudah laporkan secara tertulis ke pihak Satker SPAM Sulsel, tapi kita baru pada tahap dijanji, tentulah kami tidak akan mampu melakukan perbaikan dan pengadaan seluruh kerusakan,” jelas Hasanuddin Kamal.
Dirut PDAM Tirta Jeneberang juga tak menampik jika masalah sekian banyak termasuk belum bisa mengoperasikan IKK Manuju yang rusak total akibat longsor pada Januari lalu.
“Di IKK Manuju, sumber air baku kita hingga jaringan pipa sampai ke Instalasi tertimbun tanah longsor pada saat bencana 22 Januari lalu.
Atas segala kondisi tersebur, kami sadari kalau mungkin terkadang pelayanan PDAM Gowa tidak maksimal, tapi bukan berarti kami tidak berusaha sesuai dengan kemampuan kami, untuk melakukan pelayanan secara berkualitas dan kuantitas, kami bekerja 24 jam tapi jika masih belum memuaskn pelanggan kami hanya minta mohon dimaafkan. Kita tetap berupaya melakukan pembenahan agar pelayanan kembali normal,” tandas Hasanuddin Kamal. (saribulan)