MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — PT Semen Tonasa berhasil mengantongi Sertifikat ISO 50001:2011 dari lembaga sertifikasi Sucofindo International Certification Services. Dalam setifikat ini menyatakan, PT Semen Tonasa telah menerapkan Sistem Manajemen Energi yang memenuhi standar ISO 50001:2011 ruang lingkup Industry Heavy dan Energy Suplay pertanggal 23 Mei 2019. Hal ini menjadikan PT Semen Tonasa merupakan perusahaan industri semen pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Energi berbasis ISO 50001.
Menurut Manajemen Representatif (MR) PT Semen Tonasa, Ir Sariatun, MM, beberapa hal yang mendasari Semen Tonasa untuk mendapatkan ISO 50001. Ini adalah sesuai visi perusahaan untuk menjadi perusahaan persemenan terkemuka yang berwawasan lingkungan. Dimana, efisiensi energi merupakan salah satu fokus perusahaan. ISO 50001 sendiri merupakan suatu standarisasi dalam melakukan penghematan energi. Biaya energi untuk suatu industri semen diperkirakan sebesar 30 persen. Sehingga ini menjadi suatu hal yang strategis untuk dikelola dan sangat signifikan bagi perusahaan apabila bisa menghemat energi. Hal tersebut akan berdampak pada Harga Pokok Produksi (HPP) yang bisa lebih rendah. Sehingga memungkinkan untuk lebih memiliki daya saing diera kompetitif seperti saat ini. Selain itu, lanjutnya, adanya mandatori dari penilaian proper yang mensyaratkan agar setiap perusahaan sudah harus mengelola energinya dan bersertifikat ISO 50001. Dampak lain dari kegiatan efisiensi energi adalah penurunan emisi gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global. Sehingga sertifikasi ini juga ikut mendukung program pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
”Bagi Semen Tonasa sendiri melakukan efisiensi sudah dilakukan sejak awal meski belum sepenuhnya tersistematis. Dengan mengimplementasikan dan bersertifikat ISO 50001 ini, kegiatan efisiensi akan lebih sistematis dan terstruktur,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Tim Energi PT Semen Tonasa, Ir Saparuddin MM. Menurutnya, beberapa tahun terakhir ini PT Semen Tonasa sangat giat dalam melakukan langkah Strategi Efisiensi dan Cost Transformasi. Hal ini dimaksudkan agar mampu meningkatkan daya saing perusahaan. Lebih jauh ketua tim energi yang juga merupakan kepala departemen pembangkit ini menjelaskan, biaya energi yang meliputi biaya energi panas dan listrik merupakan potensi pembentukan HPP terbesar, yakni kisaran Rp250.000 per ton semen. Sehingga menjadi fokus utama untuk melakukan efisiensi. Dengan penerapan sistem manajemen energi ini bisa dipastikan PT Semen Tonasa sudah memiliki tatanan dan arah untuk mengelola pemakaian energi. Sekaligus sebagai upaya dalam melakukan penghematan energi secara efektif dan efisien,” jelasnya.
Di sisi lain, Pengelola Sistem Manajemen Semen Tonasa, Ir Susi Sudarsih, mengatakan, pihaknya amat bersyukur atas sertifikat ISO 50001:2011 yang diperoleh. ”Ini kita peroleh dibulan yang penuh berkah. Mudah-mudahan benar-benar akan membawa berkah bagi perusahaan,” imbuhnya.
Selaku pengelola sistem sanajemen Semen Tonasa, Susi sapaan akrabnya, tak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim dan semua pihak atas kerjasama dan dedikasinya atas apa yang diraih ini. Juga atas dukungan dari pihak manajemen Semen Tonasa.
Sertifikat ISO 50001:2011 ini adalah sebuah standarisasi dari lembaga internasional yang dibuat organisasi internasional untuk standarisasi yang merupakan sistem manajemen energi dengan beberapa syarat, yaitu membangun, menerapkan, merawat, dan meningkatkan sebuah sistem manajemen energi yang bertujuan memberikan jalan bagi sebuah organisasi dalam mengikuti pendekatan sistematik untuk mencapai peningkatan berkelanjutan dari performa energi. Termasuk efisiensi energi, keamanan energi, penggunaan dan konsumsi energi. Standar ini bertujuan pula membantu organisasi dalam mengurangi penggunaan energi mereka, sehingga dapat mengurangi biaya dan emisi. (mir)