SELAYAR, UJUNGJARI.COM — Dalam kurung waktu 1 tahun terakhir harga kopra terus anjlok di pasar global internasional.
Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar terus berupaya mencarikan solusi, membantu para petani kelapa.
Terlebih kopra (kelapa) menjadi salah satu komuditas andalan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pelemahan harga komuditas ekspor ini menjadi topik hangat dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Asisten Ekbang dan kesejahteraan Setda Selayar Ir. H. Arfang Arief, di Ruang Kerjanya, Kamis (9/5/2019).
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Kaban Keuangan, Kadis Perindagkum Drs. Hizbullah Kamaruddin, Kadis Pertanian Ir. Ismail, unsur Dinas PMPTSPTK, dari Bappelitbangda, serta Kabag. Ekonomi Setda.
Asisten Ekbang dan Kesejahteraan Ir. H. Arfang Arief mengatakan menurunnya harga kopra di Selayar karena menurunnya harga kopra secara nasional. Persoalan tersebut kata Arfang Arief sudah menjadi persoalan nasional yang saat ini sedang didiskusikan solusinya melalui organisasi Koalisi Pemerintah Penghasil Kelapa (Kopek).
Sementara Kabag Ekonomi Setda Muh. Arsyad, SKM., M.Kes melalui pesan WhatsApp, Sabtu (11/5/2011) bahwa hasil rakor tersebut akan ditindaklajuti pada rapat selanjutnya yang dijadwalkan pada Senin mendatang, 13 Mei 2019.
Muh. Arsyad mengatakan dalam rapat nanti masih akan membahas penanganan menurunnya/rendahnya harga kopra di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dalam keterangannya selain kepala OPD juga akan menghadirkan para pedagang dan pengumpul kopra.
Kabag Ekonomi menuturkan bahwa dalam rapat koordinasi sebelumnya menghasilkan beberapa kesimpulan diantaranya Instansi terkait segera melakukan komunikasi dan konsultasi dengan Kopek dan Kementerian Perdagangan untuk informasi pemecahan masalah dan peluang pasar.
Selain itu lanjut Arsyad pemberdayaan PD Berdikari untuk pengembangan VCO dan Bumdes untuk pengembangan minyak goreng.
“Kita juga akan melakukan studi banding bersama dengan para kepala desa ke daerah (Gorontalo, Indragiri hilir) yang berhasil mengelola hilirisasi kelapa,” tulis Muh. Arsyad.
Selain itu para pedagang dan pengumpul kopra lokal akan diundang untuk diskusi bersama , juga mengundang investor PT. Kelapa Biru Nusantara Sidoarjo dan investor lainnya untuk mensosialisasikan alat produksi VCO dan pemasarannya. (HUMAS/IM)