MAKALE, UJUNGJARI–Masyarakat Buakayu, Kamis (9/5) melakukan aksi demo di gedung DPRD Tana Toraja dan kantor bupati.
Ratusan warga dengan ciri mengenakan ikat kepala, harus kecewa di DPRD sebab keinginan menyampaian aspurasi tidak kesampaian lantaran tidak ada persuratan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada hal di DPRD Tana Toraja sedang berlangsung paripurna dengan tiga agenda yakni Laporan Pembahasan LKPJ, Laporan hasil kunjungan reses, dan penutupan masa sidang satu.
Kecewa di DPRD, warga Buakayu melanjutkan demo di kantor bupati Pantan Makale.
Jhonlie Sandakila yang juga Kepala Lembang Buakayu yang menjadi juru bicara demo menyoroti aktivitas pembangkit listrik PT Malea Energy yang berlokasi di Makale Selatan.
Aspek penyerapan tenaga kerja oke, namun pelestarian lingkungan buruk sebab limbah dan material galian dari terowongan membuat penyempitan sungai. Akibatnya, sungai sering banjir dan meluap menggenangi pemukiman, persawahan, perkebunan, bahkan abrasi dan tanah longsor.
Lanjut Johlie, warga juga tidak terima nama Malea sebab merupakan nama sala Tongkonan keluarga terpandang. (agus)