MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 44 siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Makassar yang duduk di bangku kelas VI dinyatakan lulus 100 persen. Mereka telah berhasil melalui serangkaian ujian yang dilaksanakan. Mulai dari ujian sekolah, ujian akhir madrasah berbasis android, hingga Ujian Akhir Sekolah Berbasis Nasional (UASBN).
”Saya sudah cek hasil ujian anak-anak kita semua, Alhamdulillah mereka semua dinyatakan lulus 100 persen,” ungkap Kepala MIN 1 Makassar Suedi saat memberikan laporan pada pelepasan siswa yang tamat di halaman sekolah, Sabtu (27/4).
Diakui Suedi, pelaksanaan ujian akhir berbasis android tahun ini merupakan yang pertama kalinya. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengikuti perkembangan teknologi dan penerapannya di dunia pendidikan. Khususnya di tingkat madrasah ibtidaiyah.
”Karena kita sudah memulainya tahun ini, tahun-tahun berikutnya akan kita laksanakan ujian berbasis android seperti ini. Untuk itu saya meminta dukungan dari semua pihak, terutama orang tua siswa agar sistem ini bisa berjalan lancar dan maksimal,” ujar Suedi lagi.
Selain dalam pelaksanaan ujian, MIN 1 Makassar juga mulai menerapkan sistem daring dalam penerimaan siswa baru tahun ini. Langkah tersebut dilakukan untuk memudahkan orang tua yang ingin mendaftarkan anak-anaknya di sekolah ini.
Meski begitu, pihak sekolah tetap menyiapkan help desk guna membantu para orang tua. ”Jadi prinsipnya di sini, inovasi tanpa harus meninggalkan yang lama,” imbuhnya.
MIN 1 Makassar saat ini telah membuka pendaftaran siswa baru. Proses ini berlangsung sebelum sekolah lain yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) melakukannya.
Ketua Komite Sekolah Prof Muh Ramli yang hadir dalam pelepasan siswa MIN 1 akassar, memberi apresiasi terhadap apa yang dilakukan pihak sekolah. Namun, ia mengingatkan bahwa apa yang ada saat ini hendaknya dibarengi dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik.
”Bapak dan ibu guru di sini hendaknya didorong untuk melanjutkan pendidikan. Jangan terlena pada apa yang telah dicapai saat ini. Terus tingkatkan kualitas anak didik kita,” terang Prof Muh Ramli.
Harapan yang disampaikan Prof Muh Ramli, mendapat respons dari Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Masykur. Di depan manajemen dan para tenaga pengajar MIN 1 Makassar, ia meminta agar tunjangan kinerja yang diberikan kepada mereka agar sebagian di antaranya dipergunakan untuk meningkatkan kapasitas. Bukan dialokasikan pada hal-hal yang sifatnya konsumtif.
”Kalau bisa lanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Atau tunjangan yang diterima itu digunakan membeli buku-buku pedoman pembelajaran. Dengan begitu kualitas anak didik kita bisa semakin ditingkatkan,” kata Masykur.
Pada pelepasan alumni MIN 1 Makassar, diserahkan hadiah kepada siswa yang masuk dalam 10 besar. Hiburan berupa tari kreasi, qasidah, hingga nasyid mewarnai acara ini.
Orang tua, guru dan siswa yang tamat tampak larut dalam haru ketika prosesi pelepasan berlangsung. Mereka menangis karena harus berpisah, setelah enam tahun kebersamaan menempuh proses belajar mengajar di sekolah ini. (rls)