GOWA, UJUNGJARI — Persoalan kemacetan yang hampir setiap hari mewarnai poros Jl Tun Abd Razak khususnya di jam-jam sibuk baik pagi maupun sore kini menjadi perhatian serius Pemkab Gowa. Bahkan kondisi ini sudah lama terjadi sejak bukaan di poros tembus Jl Aroepala Hertasning Baru itu ditutup.
Karena itu Pemkab Gowa melalui Dinas Perhubungan (Dishub) pun menggelar rembuk Forum Lalulintas yang membahas manajemen dan rekayasa jalur agar tidak macet. Rembuk forum itu digelar Kamis (25/4/2019) pukul 10.00 Wita di aula kantor Dishub Gowa dan melibatkan Kabag Hukum Pemkab Gowa, Dishub Makassar, Balai Jalan dan Jembatan Makassar, Dinas PU Gowa, Bappeda Gowa, Satlantas Polres Gowa, Kanit Lantas Polsek Somba Opu, aparat Kecamatan Somba Opu, Lurah Tombolo dan perwakilan tokoh masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam rembuk forum itu membahas sejumlah faktor penyebab dan pemicu kemacetan antara lain karena kurangnya rambu-rambu, pembatas jalan dan kehadiran ‘Pak Ogah’.
Dari segala masukan yang diperoleh dalam rembuk yang dipandu Kabid Angkutan Dishub Gowa Rusbullah ini, disepakati Forum Lalulintas ini akan melakukan ujicoba pembukaan pembatas jalan agar bisa dilalui kendaraan yang akan membelok arah.
Kadis Perhubungan Gowa Firdaus dalam kesempatan membuka Forum Lalulintas tersebut mengatakan pihaknya telah beberapa kali mempelajari apa pemicu macet di batas kota Gowa-Makassar tersebut.
“Rembuk forum ini rutin kita lakukan untuk selalu mendeteksi potensi pemicu macet. Biasanya kami hanya melibatkan internal namun saat ini kita libatkan instansi di luar Gowa agar kita bisa sama-sama membahas tentang kemacetan dan kesemrawutan yang berada di batas Gowa Makassar khususnya di Jl Hertasning dan Tun Razak lalu kita cari solusinya,” jelas Firdaus.
Diakuinya, beberapa hari ini pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi kemacetan di jalur tersebut. Dan dari semua percobaan itu ternyata masih belum juga menemukan solusi yang baik akibatnya kemacetan menjadi hal keseringan akibat ego pengguna jalan yang tidak saling mau mengalah.
” Makanya kami mengundang untuk rembuk dan cari solusi untuk atasi kemacetan di jalur tersebut. Kemacetan paling rawan di sore hari pada saat bubar jam kerja. Tapi sebenarnya bukan penyebabnya dati arah Gowa. Tapi arus lalulintas dari arah Makassar yang kemudian memutar di depan show room Honda sebelum Citra Land.
Kanit KBO Satlantas Polres Gowa Iptu Dayu di tengah forum membenarkan sebenarnya di Gowa itu bukan daerah macet. Adanya kemacetan di Gowa hanya karena dampak dari kemacetan dari arah Aroepala Makassar khususnya di area kampus sekolah Al-Azhar dan poros menuju BTN Minasa Upa.
“Jadi Gowa itu karena imbas saja. Kendaraan dari arah Gowa itu sebenarnya tidak ada kendala. Cuma meski hanya imbas, ini tidak bisa dibiarkan. Sebenarnya yang memutar di depan show room Honda itu adalah masyarakat makassar yang mau masuk ke Minasa Upa dan Al-Azhar. Dan perlu kita tahu karakter masyarakat juga kalau dikasi rambu yang tidak permanen paling hilang atau rusak. Malah ada yang bawa ke rumahnya untuk dimanfaatkan,” beber Iptu Dayu.
Diakui volume kendaraan itu tidak akan berkurang malah akan bertambah setiap hari. Apalagi di seputaran Hertasning bertumbuh perumahan-perumahan.
Mulai Kamis sore kemarin, sepanjang jalur Tun Abd Razak dilakukan ujicoba pembukaan sejumlah pembatas jalan. Hal ini akan dilakukan bergantian alias buka tutup sejumlah titip.
“Jadi kita mau lihat jika dibuka di sini atau disana bagaimana kondisinya. Jika ditutup juga bagaimana kondisinya. Yang jelas kita mau cari mana yang efektif untuk kemudian menjadi patokan kita berlakukan. Ujicoba ini akan kita lakukan beberapa hari ke depan,” tambah Kadis Perhubungan Gowa. (saribulan)