GOWA, UJUNGJARI — Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa Syamsuddin Bidol meminta seluruh operator desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa untuk mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam menverifikasi dan validasi data kemiskinan di setiap desa/kelurahan.
Hal ini ditegaskannya saat membuka sosialisasi dan bimtek Pemutahiran Basis Data Terpadu (PBDT) Kemiskinan melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS-NG) di Balai Diklat Pemerintah Kabupaten Gowa, Rabu (24/4/2019) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Syamsuddin, dalam pelaksanaan verifikasi dan validasi data kemiskinan yang dilakukan oleh seluruh operator SIKS-NG di setiap desa/kelurahan se Kabupaten Gowa harus mengedepankan azas kejujuran dan keadilan tersebut sehingga data yang dihasilkan betul-betul merupakan data yang riil sesuai dengan kondisi faktual ada di lapangan.
“Keberhasilan Penanggulangan kemiskinan sangat ditentukan oleh ketepatan sasaran dalam program perlindungan sosial. Ketepatan sasaran dapat terwujud bila didukung dengan kriteria kemiskinan yang jelas serta data yang akurat dan up to date. Oleh karena itu diperlukan verifikasi dan validasi data kemiskinan secara berkala dan berjenjang seusia dengan jenis programnya,” jelas Syamsuddin.
Kadis Sosial juga meminta kepada seluruh operator desa/kelurahan untuk tetap menjalin koordinasi yang baik dengan pemerintah desa/kelurahan. Menurutnya peran pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan dalam memastikan masyarakat penerima bantuan sosial yang tepat sasaran adalah salah satu faktor yang menentukan efektivitas penanggulangan kemiskinan.
“Tugas operator desa/kelurahan adalah melakukan penjangkauan dan verifikasi data di lapangan dengan memasukkan setiap data variabel data ke dalam aplikasi SIKS-NG dan melaksanakan musyawarah desa/kelurahan dengan persetujuan kepala desa atau lurah masing-masing untuk kemudian dikirimkan ke supervisor data Kabupaten,” kata kadis lagi.
Yang paling penting tambahnya bahwa seluruh operator desa/kelurahan harus tahu batasan-batasan dalam bekerja dan usahakan selalu berkokunikasi dengan kepala desa atau lurah. Pemutahiran data yang dilakukan oleh masing-masing operator harus disahkan dengan musyawarah desa/kelurahan yang dihadiri oleh seluruh komponen masyarakat.
Sementara itu ketua panitia pelaksana Yasser Azhari mengatakan kegiatan tersebut diikuti sebanyak 18 supervisor data kecamatan dan 167 operator SIKS-NG desa dan kelurahan.
“Tujuannya untuk mensosialisasikan cara dan mekanisme pemutakhiran data kemiskinan di kabupaten Gowa.
Juga untuk mensosialisasikan aplikasi SIKS-NG ini kepada supervisor data kecamatan dan operator desa dan kelurahan. PBDT ini sebagai dasar dan upaya mengatasi kemiskinan di Gowa,” jelas Yasser. (saribulan)