GOWA, UJUNGJARI.COM — Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gowa Muchlis mengatakan berhaji adalah salah satu ibadah yang memang memerlukan kondisi badan dan stamina yang fit. Karena itu Muchlis pun mengimbau para CJH Gowa yang akan menunaikan ibadah haji di musim haji tahun ini agar senantiasa menjaga kesehatannya mulai dari sekarang hingga menjelang keberangkatan nanti.
” Saat kita berhaji kondisi kekebalan tubuh memang harus diperhatikan karena disana ada tawaf, sa’i hingga melontar jumrah. Sehingga butuh stamina yang betul-betul bagus,” kata Muchlis usai memantau kegiatan tes kebugaran yang diikuti 609 CJH Gowa di Taman Sultan Hasanuddin Jl Tumanurung Sungguminasa, Selasa (2/4/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekkab Gowa berharap dengan adanya tes kebugaran ini akan mewujudkan rombongan CJH di Gowa yang sehat saat melaksanakan ibadahnya.
Hal yang perlu diwaspadai oleh pada calon jamaah haji adalah risiko kondisi calon jamaah haji. Tes ini juga merupakan bentuk deteksi langsung kepada CJH, sehingga bisa langsung mendapatkan penanganan dan pengawalan secara intensif.
Karenanya Muchlis pun mengimbau kepada seluruh CJH yang dideteksi memiliki risiko tinggi untuk tidak memaksakan rangkaian ibadah yang sifatnya sunnah saat melaksanakan ibadah haji. Cukup mengoptimalkan kondisi kesehatan untuk melaksanakan ibadah haji yang bersifat wajib.
“Hal ini dilakukan agar seluruh ibadah menuju haji mabrur dapat dipenuhi dengan baik. Jangan sampai mengejar yang sunnah dan meninggalkan yang wajib,” terangnya.
Khusus untuk tugas panitia haji, diharapkan tahun ini lebih meningkat. Segala evaluasi yang dilakukan tahun lalu dapat dibenahi dengan baik, utamanya pelayanan kesehatannya. Apalagi segala fasilitas terkait pelayanan, utamanya di Mekkah sudah sangat maksimal dan memadai.
Kadis Kesehatan Gowa dr Hasanuddin mengatakan, tes kebugaran ini dilakukan selama dua hari. Dan untuk saat ini adalah tes tahap ketiga.
“Sesi pertama kami melakukan tes kesehatan kepada CJH di tingkat puskesmas untuk deteksi dini, kemudian pemeriksaan tahap kedua dan ketiga dilakukan dinas kesehatan untuk peningkatan deteksi kesehatan jamaah,” ujarnya.
Khusus untuk tes kebugaran saat ini dihari pertama dilakukan kepada 300 orang CJH dan kemudian dihari kedua 309 orang.
“Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah CJH ini dianggap layak mengikuti ibadah atau tidak. Begitu pun jamaah yang dideteksi beresiko tinggi seperti lansia akan dilakukan pendampingan secara serius,” ujarnya.
Selain lansia, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus (DM) juga adalah penyakit yang dianggap berisiko sehingga perlu penanganan secara berkelanjutan.
“Dalam tes kebugaran ini yang dilakukan adalah tes tekanan darah, tes psikis dan tes kemampuan fisik,” katanya.
Kadis Kesehatan Gowa pun mengimbau agar nantinya para CJH saat berangkat nanti membawa segala keperluan utama seperti obat-obatan, masker dan perlengkapan yang akan menunjang terpenuhinya kesehatan fisik saat berada di sana. (saribulan)