Site icon Ujung Jari

Kepala RS Bhayangkara: Wahyu Jayadi Tidak Alami Gangguan Kejiwaan

GOWA, UJUNGJARI.COM — Kepala RS Bhayangkara Kombes Pol dr Farid Amansyah SpPD Finasim akhirnya mengeluarkan siaran pers terkait hasil pemeriksaan psikologi teehadap tersangka Wahyu Jayadi pelaku pembunuhan Zulaeha Djafar ASN UNM yang menghebohkan warga Gowa dan keluarga besar UNM Makassar, Jumat (22/3/2019) lalu.

Kombes Pol dr Farid Amansyah SpPD, dalam siaran persnya yang dikirim ke Kapolres Gowa, Selasa (26/3/2019) pukul 19.32 Wita menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan terhadap tersangka Wahyu Jayadi menetapkan bahwa terseangka tidak sedang mengalami gangguan kejiwaan.

Saat pemeriksaan tersangka Wahyu Jayadi yang berlangsung selama empat jam yakni mulai pukul 10.00 hingga 13.00 Wita dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan runtut serta jelas. Tersangka juga sangat kooperatif dengan tim pemeriksa.

Yang menarik kata dr Farid Amansyah bahwa tersangka tetap mengakui melakukan perbuatannya karena emosi dan tersinggung karena harga dirinya.

Emosinya memuncak ketika korban Zulaeha menamparnya, sejurus kemudian tersangka mencekik hingga korban tewas.

“Saat itu tersangka sempat panik dan mengakui melakukan tindakan untuk merekayasa kejadian yang sesungguhnya, namun akhirnya diakuinya kembali di depan penyidik tindakan tersebut. Jadi motifnya tersinggung dan harga diri,” kata dr Farid Amansyah.

Selasa pagi tadi, Tim Psikiatri RS Bhayangkara dan Biddokkes Polda Sulsel melakukan pemeriksaan tersangka Wahyu Jayadi atas permintaan penyidik.

Pola kegiatan dilakukan dengan metode wawancara psikiatri dan pemeriksaan di Klinik Psikiatri RS Bhayangkara Makassar.

“Tujuannya untuk melakukan pendalaman terhadap kondisi kejiwaan dan personality dari tersangka. Pemeriksaan ini adalah bagian dari Scientific Crime Investigation (SCI). Tim tidak dapat menjelaskan secara detil hasil pemeriksaan karena menyangkut ketentuan rahasia medis seseorang yang dijamin undang-undang kerahasiaannya kecuali atas permintaan hakim atau pro justisia barulah dapat disampaikan detilnya,” jelas dr Farid Amansyah. (saribulan)

Exit mobile version