GOWA, UJUNGJARI.COM– Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tahun pelajaran 2019-2020 ini sudah dekat. Kendati sudah diambang pintu, namun Kadis Pendidikan Gowa, Dr Salam mengaku sistem UNBK ini perlu dikaji kembali oleh Kemendikbud.
Dr Salam menyebutkan bahwa hingga saat ini sistem pelaksanaan UNBK yang diterapkan oleh Kementerian Pendidian dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI belum diterapkan secara keseluruhan di Kabupaten Gowa.
Alasan Dr Salam saat ditemui media di kantornya, Selasa (19/3/2019) lalu menyebutkankan bahwa bukan karena fasilitas sarana komputer yang minim sehingga di Gowa UNBK belum dijalankan secara optimal. Namun karena dinilainya UNBK ini semata-mata tidak mengutamakan kompetensi anak peserta ujian tapi lebih pada kecepatan anak-anak menyelesaikan soal yang belum tentu dipahami baik.
“Saya menilainya begitu. Dominan dalam pelaksanaan UNBK ini yang diuji hanya kecepatan anak-anak saja bukan kompetensi. Makanya saya menilai bahwa UNBK yang diterapkan oleh Kemendikbud tersebut masih terdapat kekurangan,” jelas kadis.
Dikatakan Dr Salam, pembatasan waktu dua menit per satu soal sangatlah tidak tepat.
“Tidak semua soal bisa diselesaikan dalam waktu dua menit. Ada beberapa soal yang memang membutuhkan waktu lebih lama untuk dijawab. Dan soal yang dibuat oleh Kementerian direkayasa oleh Pustekom (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi) dimana desainnya setiap soal itu waktunya diprogram hanya dua menit dan itu langsung muncul di layar komputer. Ternyata ada soal yang butuh waktu, kecermatan, ketelitian dan sebagainya. Jadi belumpi selesai dipahami arah soal, hilangmi di layar komputer terganti dengan soal baru,” kata Dr Salam.
Diapun mencontohkan soal matematika yang membutuhkan waktu untuk menjawab. Dengan pembatasan tersebut maka banyak soal yang akan terlewatkan dan tidak akan terjawab oleh peserta ujian.
“Otomatis soal yang lewat waktu itu tidak terjawab. Dengan durasi waktu dua menit untuk satu soal sangat tidak bagus. Jadi kita di Gowa itu bukan persoalan tidak adanya komputer, tidak adanya jaringan tapi sistem yang dikembangkan dalam UNBK itu yang tidak benar,” tambah Dr Salam.
Kadis Pendidikan Gowa ini pun mengatakan, pihaknya sudah melayangkan permintaan ke Kemendikbud untuk memberikan alasan yang kuat agar Gowa bisa melakukan UNBK. Sayangnya sampai sekarang ini, tidak ada pihak Kemendikbud yang bisa memberikan alasan,” timpalnya. (saribulan)