LUWU, UJUNGJARI.COM — Bencana banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua, Sabtu malam (17/3) mendapat perhatian serius bukan hanya pemerintah pusat. Tetapi juga datang dari Fraksi Partai Golkar DPRD kabupaten Luwu.
Ketua Fraksi Partai Golkar (F-PG) DPRD Kabupaten Luwu, Yamin Annas, kepada wartawan, Senin (18/3/2019) mengungkapkan, pihaknya meminta Pemkab Luwu dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Luwu agar intens memantau perkembangan bencana banjir bandang yang terjadi di Sentani Jayapura Propinsi Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami minta BPBD Luwu maupun Dinas Sosial untuk memantau perkembangan bencana di Sentani Jayapura. Menurut informasi yang kami terima banyak korban jiwa yang meninggal dan luka-luka,” ungkap Yamin Annas seraya mengatakan segenap kader dan pengurus Partai Golkar Luwu menyatakan turut berduka cita atas bencana yang dialami masyarakat Sentani Jayapura.
Yamin Annas mengatakan, penting bagi BPBD dan Dinas Sosial Luwu memantau perkembangan bencana di Sentani karena tidak menutup kemungkinan diantara korban jiwa akibat banjir bandang yang menerjang daerah itu, ada warga kabupaten Luwu.
“Daerah Sentani adalah salah satu distrik di Ibukota Kabupaten Jayapura, Papua. Warga disana banyak juga asal Sulsel termasuk warga asal kabupaten Luwu. Kita berharap tidak ada yang mengalami tragedi itu. Tetapi kalaupun ada yang menjadi korban jiwa, Pemkab Luwu harus memberikan perhatian. Sama saat bencana di Lombok dan Palu,” ungkap Yamin Annas.
Sekretaris BPBD Luwu, Hasta, yang dikonfirmasi mengatakan, menyikapi harapan ketua FPG DPRD Luwu Yamin Annas, pihaknya saat ini tetap berkordinasi dengan BPBD Propinsi Sulawesi Selatan.
“Kami memberi atensi atas penyampaian dari Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Luwu untuk memantau bencana Sentani. Makanya kami standby menunggu informasi BPBD Propinsi Sulsel. Terkait soal kemungkinan memberikan bantuan seperti daerah Palu dan Lombok, kami juga tetap menunggu instruksi BPBD Propinsi Sulsel. Jika ada informasi kami akan laporkan ke pimpinan eksekutif dan legislatif Kabupaten Luwu,” Kata Hasta.
Diketahui Sabtu malam (16/3/2019), banjir bandang menerjang kawasan Sentani disertai material lumpur, pasir, batu dan gelondongan pepohonan.
Akibatnya tidak kurang dari 350 rumah rusak berat, 3 jembatan rusak berat, 8 drainase rusak berat, 4 jalan rusak berat, 2 gereja rusak berat, 1 masjid rusak berat, 8 sekolah rusak berat, 104 ruko rusak berat dan 1 pasar rusak berat.
Tidak hanya korban material, bencana banjir ini juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Tim gabungan yang terus berusaha melakukan evakuasi, mencatat korban yang meninggal dunia sudah mencapai 70-an orang, dan korban luka-luka mencapai 43 orang.
Sementara 15 jenazah sudah diserahkan polisi ke pihak keluarga dan jasad lainnya masih proses identifikasi.
(irwan musa)