GOWA, UJUNGJARI— Pemerintah Kabupaten Gowa kini mulai mengkaji rencana pembinaan akhlak bagi guru-guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk bisa menghafal Alquran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rencana ini sudah digulirkan dan sudah mulai dikaji untuk pelaksanaannya nanti.
“Pemkab Gowa memang fokus pada pembangunan SDM. Dan pak bupati meminta ke saya untuk mengkaji rencana ini apakah memungkinkan guru-guru bisa ikut kegiatan hafidz (menghafal Alquran),” kata Kadis Pendidikan Gowa Dr Salam, Rabu (13/3/2019) kemarin di kantornya.
Menurut Dr Salam, saat ini pihaknya masih melakukan kajian terhadap rencana tersebut. Bahkan rencananya, kegiatan ini akan dikerjasamakan jajaran Darul Istiqamah yang saat ini menyelenggarakan program Tahfizh Nasional Darul Istiqamah di Kabupaten Gowa selama 30 hari.
“Makanya kita baru mau mengkaji sebab jadwal mengajar bagi guru-guru tentu harus disesuaikan juga. Teknisnya nanti kita akan berkoordinasi dengan pihak penyelenggara, soal tempat dan bagaimana teknisnya setiap hari, apakah dilaksanakan satu minggu atau sekian jam per hari,” kata kadis.
Dikatakannya, standar masuk karantina bagi calon peserta hafidz itu satu bulan penuh. Kenapa satu bulan karena mekanismenya di Darul Istiqamah memang selama sebulan itu harus bisa menghafal 30 juz. Dan kalau guru-guru pasti tidak mungkin dikarantina satu bulan karena mereka mengajar. Tapi kita baru mau mencari teknisnya dulu. Apakah kegiatan ini bisa meski kita yakin ada guru-guru dari beberapa sekolah yang bisa jadi penghafal Alquran,” jelas kadis lagi.
Alasan bakal dilakukannya program ini agar para guru bisa menurunkan ilmu hafidznya kepada peserta didiknya baik itu di SD maupun SMP.
Rencana program ini pula tambah Dr Salam merupakan tindak lanjut dari kunjungan Direktur Karantina Tahfizh Nasional Darul Istiqamah, Ustadz Mutahhir Arif bersama puluhan santrinya ke Bupati Gowa pada Sabtu (9/3/2019) lalu. (saribulan)