MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar mengajak seluruh masyarakat bersama-sama mengawasi pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) pada 17 April mendatang.
Seruan ini disampaikan agar pelaksanaan pemilu dapat berlangsung aman, jujur dan adil.
Komisioner Bawaslu Kota Makassar Zulfikarkarnain pada diskusi publik yang bertajuk “Optimisme kaum muda yang berada di Sulawesi Selatan menyambut pesta demokrasi pemilu 2019 yang aman, damai, tanpa hoax dalam bingkai semangat anti golput” menjelaskan, komposisi pemilih di Sulsel cenderung pemilih kelas millenial.
Jumlah pemilih kelas millenial ini paling banyak, sementara peserta di pemilu berada diusia 40-50 tahun.
“Sehingga posisi pemuda sangat berpengaruh. Kalau mau bersatu mengusung satu perubahan, itu bisa berdampak. Kalau pemilih pemula kompak tidak mau memilih, ini juga akan memberikan pengaruh yang cukup besar disekitar nya,” sebut Zulfikarnain, di Warkop Panrita Coffee, Kamis (28/2).
Zulfikarnain melihat, kondisi demokrasi sekarang ini di Sulsel secara khususnya masih kacau. Masih terdapat adanya pelanggaran seperti dugaan pelanggaran yang dilakukan 15 camat di Makassar.
Tidak sampai disitu saja, politik uang sampai pelanggaran APK masih dipraktikkan.
Padahal semestinya masa-masa proses di pemilu harus berlangsung berintegritas, damai, dan adil.
Masyarakat setidaknya paling tepat bisa memberikan peringatan ke peserta pemilu. Paling tidak, usaha ini dapat mencegah orang jahat untuk duduk di legislatif.
“Jumlah kami di Bawaslu Makassar sangat sedikit, hanya 200 orang. Sementara orang yang harus diawasi dua juta orang di siang hari, dan kalau malam 1.4 juta. Makanya, kalau mau menaruh dan memberikan semua beban pengawasan ke Bawaslu Makassar itu tidak cukup, kita berharap pada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi ini terutama dari pemilih millenial,” tambahnya. (arif al qadri)