MAROS, UJUNGJARI.COM — Puluhan guru mata pelajaran (Mapel) Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tergabung pada komunitas Musyawarah Guru Mata Perajaran (MGMP) telah melakukan penyusunan dan pembuatan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di gedung PGRI kabupaten Maros selama tiga hari.

Kepala Seksi Kurikulum SD-SMP Dinas Pendidikan kabupaten Maros Hj Rohana mengatakan penyusunan dan pembuatan soal USBN semua mata pelajaran untuk tingkat SMP telah melibatkan tiga guru setiap mata pelajaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ke tiga guru yang dikirim sebagai tim penyusun dan pembuatan soal adalah guru guru profosional yang dinilai mampu menguasai seluruh materi pelajaran yang diajarkan serta menguasai informasi dan teknologi (IT).

“Guru yang tergabung dalam tim penyusunan adalah guru pilihan yang tergabung pada kelompok MGMP setiap mata pelajaran,” jelas Hj Rohana.

Dikatakan Hj Rohana, tim guru mapel yang bekerja selama tiga hari dalam penyusunan naska USBN tetap mengacu pada kisi kisi soal dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang telah menetapkan POS Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) tahun 2019.

POS USBN dan UN adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan USBN.

“Pedoman penulisan soal berdasarkan kisi kisi yang kami terima dari BSNP,” jelasnya.

Ketua MGMP-PKN Maros, Kasifa SP.d diselah penyusunan soal USBN mengatakan, naska Ujian Sekolah berstandar Nasional (USBN) telah disusun oleh guru mapel yang tergabung pada kelompok MGMP sebanyak 35 soal pilihan Ganda (PG) dan 5 soal essay dengan digabungkan dengan soal dari pusat.

“Prosentasenya 75 sampai 80 persen soalnya dibuat guru-guru di sekolah masing masing pengurus MGMP sekolah sisanya dari nasional,” kata Kasifa.

Dijelaskan dia, untuk USBN dikabupaten Maros ada yang melaksanakan manual dan ada pula yang menggunakan komputer.

Disebutkan Kasifa USBN adalah menentukan kelulusan. Sementara nilai  UNBK tidak menentukan kelulusan hanya sebatas pemetaan siswa untuk mengukur kemampuan siswa.

“Kalau naskah UNBK itu yang berhak sepenuhnya adalah pusat yakni Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pusat. Untuk UNBK semua dilaksanakan menggunakan sistem komputer,” kata Kasifa.

Ketua Komisi III DPRD Maros Andi Rijal Abdullah yang dihubungi terpisah mengatakan pembuatan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tahun 2019 yang disusun oleh masing-masing tim guru di satuan pendidikan perlu diapresiasi.

Kepercayaan guru mapel untuk menyusun membuat dan menulis soal USBN sudah menjadi petunjuk bahwa kualitas guru guru kita di Maros ini sudah bagus.

Untuk itu kami berharap   agar soal yang dibuat guru mapel itu betul betul berbobot dan tidak berbau sara.

“Memberikan kepercayaan guru mapel membuat soal ujian sendiri menjadi gambaran kualitas guru sudah bagus, hasil penyusunan mereka pun sudah dapat diprediksi berbobot,” kata Rijal.(Askari)