LUWU UTARA, UJUNGJARI–Laki-laki yang akrab disapa Abang ini tentu tak asing di Kabupaten Luwu Utara. Tak terkecuali di ranah politik. Saat ini, Abang memegang amanah sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Utara.
Maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dengan nomor urut tujuh (7) melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan (Sulsel) III.
Abang memiliki niat mulia untuk menuju Senayan. Dia ingin mengabdi untuk menguatkan kedaulatan rakyat melalui pengambilan keputusan.
Sehingga kebijakan-kebijakan yang lahir dapat tersalurkan ke rakyat secara tepat sasaran.
“Niat mulia itu agar keputusan yang dilahirkan eksekutif dan legislatif menjadi tepat sasaran ke bawah,” katanya.
Sebab, anggota parlemen merupakan upaya untuk mengabdi kepada rakyat dan mengakomodasi aspirasi rakyat untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Politik itu adalah jalan perjuangan dan pengadian kepada bangsa dan negara,” tegasnya.
Kedepankan Keadilan untuk Mendekatkan Pada Taqwa
Tahun politik merupakan tahun yang dinanti banyak kalangan. Tak hanya bagi kandidat yang bertarung dalam Pemilihan Umum (Pemilu), masyarakat biasa juga mendambakan kontestasi ini.
Pastinya mereka menginginkan keadilan dalam semua aspek. Karena itu, Abang membawa semangat keadilan menuju pertarungan demokrasi kali ini.
“Mengedepankan keadilan adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada ketaqwaan,” tandas Muhammad Fauzi.
Semangat keadilan yang digaungkan Abang bukan tanpa sebab. Agama Islam pun mengajarkan demikian. Berlaku adil-lah karena perbuatan adil itu lebih dekat kepada taqwa.
Apalagi, katanya, lembaga legislatif memiliki peran yang cukup besar di negara ini. Salah satu peran parlemen ini berupa legislasi. Dan asas dari legislasi atau undang-undang adalah keadilan.
Selain itu, ideologi dasar Indonesia juga memberikan kekhususan terhadap keadilan. Hal ini bisa dilihat pada butir-butir pancasila.
“Pancasila memuat kata adil sebanyak dua kali. Itu berarti, sifat adil sangat penting,” ujarnya.
Di mana, pada pedoman-pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara itu menempatkan kata adil hingga dua kali.
Yakni, pada poin kedua, kemanusian yang beradil dan beradab. Lalu, pada butir kelima yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Berbuat adil memang susah, tapi berlaku adil itu mutlak. Dan rakyat pasti setuju dengan calon-calon pemimpin yang adil,” pungkas Abang.
Berpengalaman
Pemilik jargon “Maju untuk Berjuang” ini juga bukan muka baru di Senayan. Dia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009. Karena itu, pengalaman panggung politiknya tidak diragukan lagi.
Pengalaman politiknya didapatkan sebelum dia menjadi pasangan hidup Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani.
“Dulu saat terpilih untuk duduk di Senayan, saya masih bujang,” tuturnya seraya tersenyum.
Tak hanya mahir berpolitik, Abang juga aktif dalam berorganisasi. Karir organisasinya dimulai sejak 1990-an.
Kala itu, Muhammad Fauzi menjadi bagian dari kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Lalu, Pria kelahiran 6 September 1968 juga sempat menjadi Wakil Ketua PC NU Lutra, Ketua MD Kahmi Lutra dan Ketua Pencab Perbakin Lutra.
Sukses Itu Usaha
Muhammad Fauzi merupakan sosok politisi dan pengusaha yang tangguh. Banyak pula orang yang maju dan bersinar terang dalam profesi tersebut.
“Semua itu karena ikhtiar yang tidak berujung untuk menuju yang lebih baik. Sukses itu usaha,” tekan Abang.
Usaha yang tak kenal lelah tidak akan mengkhianati hasil. Begitu prinsip yang dipegang teguh sosok yang pernah menjadi akuntan di PT Kokoh Semesta ini.
Pemimpin Dalam Rumah Tangga yang Harmonis
Rumah tangga yang harmonis menjadi idaman bagi semua keluarga. Kesuksesan yang hakiki harus berasal dari lingkungan keluarga.
“Maju dan suksesnya karir seseorang tak lengkap jika tidak seiiring dengan rumah tangga yang harmonis,” begitu kata Muhammad Fauzi.
Abang, sapaan akrabnya, mulai membina rumah tangga dengan Indah Putri Indriani sejak 12 tahun silam. Tepatnya, 20 Juli 2006.
Selama 12 tahun membangun rumah tangga, mereka dikaruniai dua buah hati yang melengkapi keluargannya menuju rumah tangga yang harmonis.
Abang selalu berupaya menjadi pemimpin yang ideal dalam rumah tangga. Dia meneladani sosok Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam (SAW).
Komunikasi yang baik menjadi salah satu sikap Rasulullah yang diteladani Abang dalam membina rumah tangga.
“Komunikasi yang baik ini sesuai sabda Rasulullah yang mengatakan sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluargaku,” tandas Muhammad Fauzi. (*)