GOWA, UJUNGJARI.COM —
Kepala Dinas Kesehatan Gowa dr Hasanuddin berharap tidak ada lagi warga digigit anjing liar di Parigi. Hal itu menyusul telah dilakukannya penyuntikan vaksin rabies kepada delapan orang oleh tim medis Puskesmas Parigi usai digigit anjing gila, Rabu (20/2/2019) sore tadi.

Menurut Kadis Kesehatan Gowa dr Hasanuddin saat dikonfrimasi ujungjari.com, sore tadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Parigi untuk penanganan korban gigitan anjing gila tersebur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Iya pihak kami sudah melakukan penanganan awal di puskesmas dengan melakukan pembersihan luka gigitan secara SOP (standar operasional pelayanan). Selain itu vaksin rabiesnya sudah dibawa ke Parigi oleh petugas puskesmas untuk disuntikkan ke para korban gigitan anjing,” jelas dr Hasanuddin.

Dikatakannya, pihak medis Puskesmas sudah menjemput vaksin rabies itu di provinsi sebanyak 8 kiur.

Kadis Kesehatan juga mengatakan, selama ini ada vaksin rabies dialokasi ke setiap puskesmas namun jumlahnya sedikit sebab vaksin ini punya masa daluarsa.

“Iya vaksin rabies ini bermasa hanya sampai 6 bulan saja. Jika sudah lewat maka harus dikembalikan karena tak layak lagi dipakai. Tapi terkait penanganan korban gigitan anjing liar di Parigi ini sudah ditangani cepat,” jelasnya.

Dari cara gigitannya menurut kadis kemungkinan besar anjing gila sebab gigitannya rata-rata bagian atas tubuh.

“Kalau anjing biasa itu area gigitannya hanya pada bagian kaki atau betis tapi kalau anjing gila itu posisi gigitannya di area atas tubuh mulai pinggang, tangan hingga ke wajah. Jika ada gigitan anjing seperti itu sebaiknya segera korbannya segera dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan tindakan awal. Jadi luka gigitan harus dibersihkan menggunakan air mengalir kemudian disuntik vaksin rabies. Cara suntiknya juga tidak cuma satu kali tapi dua kali pada bagian tubuh,” jelas dr Hasanuddin.

Kadis Kesehatan juga mengimbau kepada masyarakat agar jika melihat ada kemungkinan anjing diduga gila maka segera tangkap dan laporkan ke pihak Dinas Peternakan dan serahkan ke Balai Veteriner Maros untuk pemeriksaan.

“Soal anjing-anjing ini itu ranah Dinas Peternakan, kami di kesehatan hanya menangani medis ya saja,” jelasnya. Sementara Kadis Peternakan Gowa Suhriati yang dihubungi sejak sore belum ada respon.

Sebelumnya, Rabu (20/2/2019) pagi, seekor anjing liar diduga anjing gila telah mengigit delapan warga di tiga desa berbeda di Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa.

Delapan warga yang digigit anjing ini yakni di Desa Jonjo yakni Dg Sondeng (73), Muh Adam (6), dan Marwiah (41). Di Desa Manimbahoi yakni Nanang (8), Amelia (9), Inna Attafia (9) dan Rudi Sambang (70). Sementara di Desa Majannang yakni Khanza Auliah (9). (saribulan)