Site icon Ujung Jari

Alokasikan 20 Persen dalam APBD, Sekjen Kemendikbud Yakin Gowa Jadi Kabupaten Pendidika

GOWA, UJUNGJARI.COM — Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Sekjen Kemendikbud RI), Didik Suhardi, menilai, komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa dalam sektor pendidikan patut dibanggakan dan jadi contoh bagi daerah lainnya.
Hal itu disampaikan Didik Suhardi saat berdiri di podium gedung D’Bollo Sungguminasa, Sabtu (16/2/2019) malam sebagai rangkaian kunjungannya di Gowa dalam rangka Gebyar Pendidikan Kemendikbud yang digelar tahun 2019 ini.
”Kami sangat bersyukur bahwa ternyata dana pendidikan di Kabupaten Gowa juga sudah mencapai hampir 20 persen. Ini luar biasa sekali karena belum banyak kabupaten/kota yang dana pendidikannya dan fungsional pendidikan di luar DAK itu mencapai 20 persen. Sehingga kalau tidak ada komitmen dari pemerintah daerah, ini tidak mungkin terjadi. Dan ternyata komitmen yang dianut Pemkab Gowa sangat luar biasa,” kata Sekjen Kemendikbud, Didik Suhardi.
Didik menilai, bupati Gowa dan seluruh aparatnya sudah menyadari betul bahwa membangun pendidikan itu memang suatu investasi jangka panjang dan investasi yang harus dilakukan untuk membangun Kabupaten Gowa lebih baik.
”Komitmen dari pak bupati Gowa ini sangat luar biasa bahwa mengharapkan generasi Gowa bisa menyebar ke seluruh Indonesia untuk membangun Indonesia. Tidak banyak bupati yang punya visi seperti ini. Salutnya kami juga karena pak bupati masih muda dan ganteng. Mari kita doakan semoga beliau (bupati Gowa) bisa menjadi pemimpin masa depan,” tandas Didik.
Sebelum mengakhiri kunjungannya di Gowa dengan menjumpai sekitar 5.000 siswa dan guru, Didik menyerahkan gendang besar kepada bupati Gowa yang sebelumnya diserahkan Kadis Pendidikan Sulsel, Irman YL kepada Sekjen Didik Suhardi.
‘”Saya serahkan gendang besar hasil cipta karya siswa SMK ini agar menjadi motivasi bagi para pelajar di Gowa untuk lebih kreatif lagi berkarya,”‘ kata Didik.
Didik bersama Irjen Kemendikbud RI, Muchlis R Luddin dan Dirjen Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano, juga menyatakan, inti kunjungannya di Gowa guna melihat sejauhmana perkembangan pelaksanaan program Kemendikbud melalui Program Indonesia Pintar.
Terkait Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang saat ini telah dinikmati pelajar di Gowa sejak 2018 lalu, secara rinci jumlahnya mencapai 48.241 siswa. Masing-masing sebanyak 33.243 orang murid SD, 14.953 orang siswa SMP dan siswa kesetaraan sebanyak 45 orang.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mengatakan,  kemajuan satu daerah bukan ditentukan pada sumber daya alamnya. Tapi ditentukan sumber daya manusianya.
”Gowa itu tidak hanya memikirkan 10 tahun ke depan. Tapi memikirkan masa depan anak dan cucu kita. Karena itu di Gowa, pendidikan menjadi prioritas pertama yang dilakukan. Investasi pendidikan itu tidak bisa disandingkan dengan investasi infrastruktur. Orang Gowa komitmen membangun Sulsel dan Indonesia lebih maju lagi,” kata Adnan.
Sejumlah program inovasi pendidikan yang telah dilakukannya pun dibeber. ”Dulu kami punya Sanggar Pendidikan Anak Saleh (SPAS) dan sekarang berganti nama menjadi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan kini sudah tersebar di 167 desa/kelurahan di 18 kecamatan. Gowa adalah kabupaten pertama yang jalankan pendidikan gratis di Sulsel dan menjadi percontohan di Sulsel. Dan satu-satunya di Indonesia, Gowalah yang memiliki Satuan Polisi Pendidikan (Satpol Pendidikan) yang bertugas menjemput guru yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi sekolah, sehingga tidak terlambat masuk mengajar. Gowa juga memiliki program ‘Dari Gowa untuk Indonesia’. Dimana kami sekolahkan/kuliahkan anak-anak kita di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan tidak diharapkan kembali mengabdi di daerah Gowa. Tapi siapapun daerah yang membutuhkan mereka bisa mengabdi di daerah mana saja di Indonesia,” jelas Adnan.
Program Imtaq Indonesia yang merupakan program terbaru di Gowa pun dibeber. Dikatakan Adnan, usia keemasan anak adalah 0-8 tahun. Usia ini belum pantas diajarkan baca tulis dan menghitung. Namun yang pantas mereka dapatkan adalah pendidikan karakter.
Atas penjelasan Bupati Gowa ini, bukan hanya Kadis Pendidikan Sulsel Irman YL yang salut, namun Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi juga demikian.
Sekjen Didik Suhardi semakin salut ketika sejumlah siswa maupun guru memberikan testimoni terkait pengembangan program pendidikan Kemendikbud RI yang telah berjalan di Kabupaten Gowa khususnya Kartu Indonesia Pintar (KIP). (saribulan)
Exit mobile version