Site icon Ujung Jari

Pangdam Dampingi Panglima TNI dan Kapolri di Ponpes Nahdlatul Ulum Maros

MAROS,  UJUNGJARI. COM — Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama rombongan, saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Jalan Samudera, Kelurahan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Selasa (12/2/2019).

Dalam kunjungannya itu, rombongan disambut hangat pimpinan Ponpes AG. K. H. Sanusi Baco bersama warga Ponpes Nahdlatul Ulum, yang juga dihadiri Menteri Ketenagakerjaan, Gubernur Sulsel, Pangkoopsau II, Kapolda Sulsel, Danlantamal VI/Makassar, Danlanud Sultan Hasanuddin, Danrem 141/Toddopuli, Bupati Maros dan para Ulama dan tokoh masyarakat Kabupaten Maros.

“Selamat datang Bapak Panglima TNI, Kapolri bersama rombongan di Ponpes Nahdlatul Ulum. Ini sebuah penghargaan bagi kami, Bapak-bapak meluangkan waktu berkunjung dan bersilaturrahim,” ucap AG. Sanusi Baco.

Ungkapan selamat datang dan penghargaan tersebut, tidak hanya disampaikan oleh pimpinan Ponpes, namun ucapan yang sama pula dilontarkan Gubernur Sulsel Prof. Dr. Nurdin Abdullah, saat berkesempatan memberikan sambutan.

“Terima kasih Panglima TNI bersama rombongan, meluangkan waktunya hadir di Ponpes Nahdlatul Ulum ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengawali sambutannya, dengan mengajukan pertanyaan kepada santri dan santriwati yang hadir kurang lebih 823 orang itu. “Siapa mau jadi Panglima TNI atau Kapolri,” tanya Panglima yang disambut santri dengan serentak teriak saya sambil acungkan tangan.

Panglima sangat mengapresiasi dan bangga, atas keinginan serta cita-cita mulia para anak santri-santriwati yang hadir. Dirinya pun berharap, ada diantara salah satu atau seluruh santri di hadapannya, menjadi Panglima TNI maupun Kapolri.

“Untuk itu, belajar lah dengan pintar sehingga apa yang kalian cita-citakan dapat tercapai, demi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai dan banggakan ini,” ungkap Panglima TNI.

“Korelasi antar ulama, santri dan pesantren adalah satu nilai yang sangat strategis, untuk memajukan sebuah bangsa, yang namanya Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, di hadapan para undangan dan santri-santriwati yang hadir, Panglima TNI juga menyebutkan bahwa setiap kunjungan kerja, dirinya berupaya untuk menyempatkan waktu berkunjung ke pondok pesantren. Karena pesentren bukan saja mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi terkhusus sebagai tempat untuk mempelajari ilmu agama Islam. (rilis)

Exit mobile version