GOWA, UJUNGJARI.COM — Koordinator Supervisi Pencegahan Kedeputian Bidang Pencegahan KPK, Dwi Aprillia Linda mengungkapkan di Sulsel ada beberapa kabupaten/kota yang menunjukkan hasil signifikan terhadap capaian aksi Pemberantadan Korupsi Terintegrasi (PKT) tahun 2018.

Capaian-capaian ini dibeberkan KPK dalam Rapat Koordinasi PKT tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (13/2/2019) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari catatan KPK terkait pelaksanaan PKT tahun 2018 tersebut tercatat sejunlah kabupaten/kota di Sulsel yang berperingkat bagus. Yakni Maros, Luwu Timur, Palopo menduduki peringkat tiga teratas dengan capaian 77 persen, kemudian Jeneponto 74 persen, Sulsel 72 persen, Pinrang, Makassar, Gowa 71 persen sedang Luwu Utara 70 persen.

“Hampir semua sudah zona hijau, tersisa Toraja Utara yang berada pada zona kuning, namun ini masih bisa ditingkatkan di tahun 2019 ini,” kata Dwi Aprilia Linda di hadapan para peserta rakor.

Terkhusus Gowa, kabupaten yang dipimpin Adnan Purichta Ichsan bersama Abd Rauf Malaganni sebagai Bupati dan Wabup Gowa ini tercatat menduduki peringkat 8 dari 25 kabupaten/kota dalam capaian aksi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi (PKT) tahun 2018 tersebut.

Prestasi ini jelas membuat Pemkab Gowa berbangga. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni yang hadir dalam rakor PKT didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Muchlis.

“Iya ada beberapa kabupaten/kota yang menunjukkan signifikan yang baik seperti Maros, Luwu Timur, Palopo yang berada pada peringkat tiga teratas dengan capaian 77 persen, Jeneponto 74 persen, Sulsel 72 persen, Pinrang, Makassar, Gowa 71 persen, Luwu Utara 70 persen. Hampir semua sudah zona hijau, tersisa Toraja Utara yang berada pada zona kuning, namun ini masih bisa ditingkatkan di tahun 2019 ini,” ungkapnya dihadapan pemerintah kabupaten/kota se-Sulsel.

Dijelaskan Dwi Aprila Linda, ada delapan indikator yang dinilai/diperiksa ditahun 2018 termasuk pengadaan barang jasa di setiap daerah.

Untuk delapan indikator itu, Kabupaten Gowa berhasil ditingkat pertama yaitu 77 persen dengan memenuhi 12 standar dari 13 standar.

“Gowa ini sangat baik pada barang jasa/ULPnya karena dia ada di urutan pertama semoga untuk indikator lainnya bisa ditingkatkan,” tambahnya.

Selain itu, dirinya mengungkapkan jika ditahun 2018 ada 8 indikator, maka di tahun 2019 ini ditingkatkan menjadi 11 indikator yakni menambahkan pendidikan, kesehatan dan pendapatan daerah ke dalam rencana aksi pemberatasan korupsi terintegrasi.

Menanggapi capaian ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Muchlis, mengaku rakor ini menjadi bahan evaluasi agar di tahun 2019 bisa lebih ditingkatkan, dengan mendorong indikator lainnya terpenuhi.

“Alhamdulillah kita tembus di angka 71 persen dengan urutan ke 8 se-Sulsel. Semoga capaian dari indikator pengadaan barang jasa karena kita berada peringkat tertinggi
bisa ditularkan ke indikator lainnya, karena itu berarti ada yang bisa kita dorong lagi ke atas,” kata Muchlis.

Olehnya dirinya berharap, rencana aksi PKT di 2019 ini, yang bertambah menjadi 11 indikator bisa tingkatkan lagi, dengan mencapai target urutan tiga teratas.

Pada Rakor Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Provinsi Sulawesi Selatan 2019 ini dipimpin langsung sekaligus dibuka Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman didampingi Sekprov Sulsel, Ashari Radjamilo. (saribulan)